Yang Terlupa dalam Kebisingan Ini
Oleh Hasan Aspahani
Kamis, 22 Januari 2015 – 13:39 WIB

Yang Terlupa dalam Kebisingan Ini
Ketua umummu masih sangat ini menjadi presiden. Tapi dia sudah beberapa kali kalah. Engkau tak mau mengulangi kekalahan itu. Lalu muncullah nama 'si kurus' - demikian Megawati Sukarnoputri menyebut nama Joko Widodo yang kini menjadi Presiden Republik Indonesia kita ini.
Pada waktu itu, pertanyaannya kemudian adalah siapa yang menjadi wakilnya? Engkau belum punya pengalaman panjang menjalin koalisi yang ajeg. Banyak nama muncul. Termasuk Ketua KPK Abraham Samad, sampai akhirnya engkau memilih nama dan wajah lama: Jusuf Kalla. Ini hanya soal kalkulasi menang-kalah. Sangat mungkin yang engkau pilih adalah Abraham Samad.
Kisah itulah yang sekarang engkau gunakan untuk mengelola kekuasaanmu. Ketika Budi Gunawan yang tampaknya sangat engkau sayangi itu kini terganjal dalam langkahnya menuju kursi nomor 1 Polri, engkau tertampar! Lalu engkau membalas dengan cara-cara yang di mata saya tampak terlalu naif. Engkau menyerang balik Abraham Samad, seraya berlindung di balik dalih menyelamatkan KPK dan ketuanya yang menurutmu tak beretika. Amboi, manisnya.
Pola-pola membuat kebisingan seperti yang engkau ciptakan ini terlalu telanjang di mata saya. Mula-mula, munculkan entah siapa yang menulis di media bebas. Blog. Tak penting siapa pemilik blog itu, tapi yang penting adalah engkau kemudian secara resmi menanggapinya. Tak juga penting kebenaran apa yang ditulis di blog itu. Benarkah KPK menyadap Budi Gunawan dan dari situ dia tahu bahwa dia tak dipilih menjadi cawapres Joko Widodo? Sulit untuk dipercaya. Apakah karena itu Abraham Samad dendam kepada Budi Gunawan lalu penetapannya sebagai tersangka ole KPK berlatar belakang dendam itu? Saya sudah memperbodoh diri seratus kali, eh, tapi belum juga bisa menerima logika itu.
MEMENANGKAN pemilihan umum itu susah, tetapi ternyata lebih susah lagi untuk tidak lupa. Berdiri di luar kekuasaan itu tidak nyaman, tetapi ternyata
BERITA TERKAIT
- Eksistensi Suap Hakim, Mafia Hukum dan Peradilan di Indonesia: Penyakit Kronik dan Upaya Penanggulangannya
- Revisi UU TNI: Menyelaraskan Ketahanan dengan Dinamika Zaman
- Bawaslu Konsisten Mengawal Demokrasi
- Paradigma Pemidanaan KUHP Nasional
- Danantara dan Komitmen Presiden Bagi Hilirisasi SDA-Tanaman Pangan
- Papua dan Ujian Prabowo - Gibran