Yang Tewas Diduga Pemulung

Fasilitas Stadion pun Rusak

Yang Tewas Diduga Pemulung
TEWAS: Salah seorang pendukung Timnas Indonesia tewas saat pembelian tiket final AFF 2010 berlangsung di loket utara TVRI, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 26 Des 2010. Foto: Muhammad Amjad/ Jawa Pos
Pembukaan loket juga sempat tertunda karena di sekitar loket ada seorang laki-laki yang ditemukan tewas. Namun, identitasnya tidak diketahui. Diduga, dia adalah salah seorang pengantre tiket. Sebab, saat ditemukan, dia memakai baju tim nasional. Tapi, Uceng, salah seorang petugas kemanan di stadion, menyangkal. Dia mengatakan bahwa lelaki yang berusia sekitar 50 tahun tersebut pemulung."Saya kira dia pemulung. Itu lihat di sampingnya, ada karung berisi botol plastik bekas," katanya meyakinkan.

Meskipun demikian, para pengantre tidak terganggu dan tetap berkonsentrasi untuk mengantre. Puncaknya, mereka meneriakkan cacian kepada PSSI dan aksi lempar botol mineral pun terjadi.

Saat suasana semakin tidak kondusif, panitia akhirnya mengambil inisitif memecah kerumunan massa. Caranya, calon pembeli yang sudah mendapatkan kupon antrean langsung diarahkan untuk dapat membayar tiket di dalam area SUGBK melalui pintu VIII.

Melihat panjangnya antrean, panitia mengubah kebijakan, satu penonton hanya dapat membeli satu tiket dari yang awalnya bisa membeli lima. Penjualan pun mulai dilakukan dengan posisi pembeli ditempatkan di tribun sektor 19 dan penjual tiket berada di balik pagar alias sisi dalam stadion.

JAKARTA -- Kericuhan, rupanya, tak pernah bisa dilepaskan dalam penjualan tiket leg kedua final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News