Yang Tewas Diduga Pemulung
Fasilitas Stadion pun Rusak
Senin, 27 Desember 2010 – 08:11 WIB
Pembukaan loket juga sempat tertunda karena di sekitar loket ada seorang laki-laki yang ditemukan tewas. Namun, identitasnya tidak diketahui. Diduga, dia adalah salah seorang pengantre tiket. Sebab, saat ditemukan, dia memakai baju tim nasional. Tapi, Uceng, salah seorang petugas kemanan di stadion, menyangkal. Dia mengatakan bahwa lelaki yang berusia sekitar 50 tahun tersebut pemulung."Saya kira dia pemulung. Itu lihat di sampingnya, ada karung berisi botol plastik bekas," katanya meyakinkan.
Baca Juga:
Meskipun demikian, para pengantre tidak terganggu dan tetap berkonsentrasi untuk mengantre. Puncaknya, mereka meneriakkan cacian kepada PSSI dan aksi lempar botol mineral pun terjadi.
Saat suasana semakin tidak kondusif, panitia akhirnya mengambil inisitif memecah kerumunan massa. Caranya, calon pembeli yang sudah mendapatkan kupon antrean langsung diarahkan untuk dapat membayar tiket di dalam area SUGBK melalui pintu VIII.
Melihat panjangnya antrean, panitia mengubah kebijakan, satu penonton hanya dapat membeli satu tiket dari yang awalnya bisa membeli lima. Penjualan pun mulai dilakukan dengan posisi pembeli ditempatkan di tribun sektor 19 dan penjual tiket berada di balik pagar alias sisi dalam stadion.
JAKARTA -- Kericuhan, rupanya, tak pernah bisa dilepaskan dalam penjualan tiket leg kedua final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno
BERITA TERKAIT
- Meski Tak Ada Bonus, Marquez Bakal Mati-Matian Demi Ini di MotoGP Barcelona
- Casey Stoner Minta Sprint Dihapus, MotoGP Bukan Balapan Terburu-buru
- Martin Sepertinya Ragu Bisa Memenangi Sprint MotoGP Barcelona
- Timnas Indonesia vs Jepang, Shin Tae Yong Beri Pesan Khusus untuk Skuad Garuda
- Inilah Daftar 15 Petarung UFC dengan Bayaran Tertinggi, Ada Conor McGreggor
- Timnas Indonesia vs Jepang: Shin Tae Yong Punya Permintaan kepada Jay Idzes cs