Yang Tewas Diduga Pemulung

Fasilitas Stadion pun Rusak

Yang Tewas Diduga Pemulung
TEWAS: Salah seorang pendukung Timnas Indonesia tewas saat pembelian tiket final AFF 2010 berlangsung di loket utara TVRI, Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu 26 Des 2010. Foto: Muhammad Amjad/ Jawa Pos
Karena khawatir tidak kebagian tiket, calon pembeli tidak sabar. Mereka merengsek ke pagar dan berebut untuk mendapatkan tiket terlebih dahulu. Pagar akhirnya jebol karena dorongan yang begitu kuat. Kontan para calon pembeli langsung semburat. Beberapa pengantre bahkan berhasil merampas sekantong tiket dari penjual yang diserbu.

Sebagian lagi yang kesal karena tidak mendapatkan tiket melapiaskannya dengan masuk ke lapangan dan meminta panitia segera mengakomodasi mereka. Kericuhan baru bisa dihentikan setelah petugas kemanan masuk stadion dan menertibkan para pembeli tiket. Di sisi lain, panitia menjamin bahwa tiket masih ada.

Karena aksi brutal calon pembeli tiket tersebut, 30 ribu tiket yang akan dijual akhirnya tidak bisa disebar seluruhnya.  "Total hanya sekitar 18.000"19.500 yang terjual hari ini (kemarin, Red). Jadi, sisa lebih dari 10 ribu lembar lainnya akan langsung kami distribusikan untuk fans (kelompok suporter) saja," terang Joko Driyono, ketua panpel lokal.

Dia menolak disalahkan jika langkahnya, yakni membagi tiket sampai ke dalam SUGBK, menjadi penyebab kerusuhan. Malah, dia menganggap bahwa calon pembeli yang tidak tertib dan mengabaikan aturan panitia membuat suasana tidak kondusif. "Kami ingin memecah antrean karena bisa membuat pengantre berbahaya karena berdesak-desakan. Ternyata mereka tetap saja seperti itu," ujar pria berkacamata tersebut. (aam/c10/diq)


JAKARTA -- Kericuhan, rupanya, tak pernah bisa dilepaskan dalam penjualan tiket leg kedua final Piala AFF 2010 di Stadion Utama Gelora Bung Karno


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News