Yang Tidak Akan Selesai dengan Keluhan dan Gerojokan
Senin, 30 Januari 2012 – 02:12 WIB
Tapi, persoalan Djakarta Lloyd memang terlalu berat. Kalau dipertahankan, pengorbanan tidak gajian itu akan terlalu lama. Bahkan bisa sampai seumur hidupnya. Padahal, dia tidak memiliki pekerjaan lain.
Menerima derita ini
Aku tak sanggup lagi
Menerima semuanya
Apa salahku dan dosaku
Sampai ku begini
- " - " - " - " - " - " - " - " - " - " "
- " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - "
Juga, menurut pengakuannya, tidak memiliki tabungan yang cukup. Nasionalisme dan geregetanlah yang menantangnya untuk mau menjadi Dirut Djakarta Lloyd.
Tapi, persoalannya tidak lagi cukup dengan pengorbanan. Tanggung jawab dan nasib Syahril Japarin sudah persis seperti syair lagu Sam D"lloyd, berjudul "Apa Salah dan Dosaku":
Aku tak sanggup lagi
Menerima derita ini
Aku tak sanggup lagi
Menerima semuanya
Apa salahku dan dosaku
Sampai ku begini
- " - " - " - " - " - " - " - " - " - " "
- " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - " - "
***
Karena itulah, perusahaan BUMN seperti pabrik kertas Leces di Probolinggo atau Industri Kapal Indonesia (IKI) di Makassar harus belajar banyak dari pengalaman Djakarta Lloyd. Dua perusahaan ini juga sangat-sangat sulit. Juga sampai tidak mampu menggaji karyawannya. Namun, masih ada cahaya kecil di kejauhan sana. Cahaya itulah yang harus dikejar.
RASANYA sangat sakit hati ini: harus bekerja keras untuk menolong perusahaan yang lagi sakit keras, tapi kesulitan itu sebenarnya dibuat sendiri
BERITA TERKAIT