Yanti Minta Polisi Hukum Berat Pembunuh Anaknya

jpnn.com, PALEMBANG - Kepergian Boy Sandi, 36, korban penikaman temannya sendiri pada Minggu (26/7) sekitar pukul 01.20 WIB dini hari, meninggalkan duka mendalam bagi ibunya, Yanti, 65.
Didekat jenazah sang putra, warga Jl. Faqih Usman Lorong Karya, Kelurahan 2 Ulu, Kecamatan, Seberang Ulu I Palembang, itu tak henti-hentinya memanjatkan doa.
Di tengah kesedihannya, pihaknya mengungkapkan bahwa putranya merupakan tulang punggung keluarga.
Menurut Yanti pada saat malam kejadian, hatinya gelisah saat putranya tak kunjung pulang, Minggu 26/7) sekitar pukul 01.00 WIB.
Kemudian saya merasa terkejut ketika mendapat kabar anak saya tewas ditikam temannya sendiri dan terkapar di jalan.
“Lalu saya juga sempat berpikir kembali, kenapa anak saya disakiti dan terkapar di jalan? Padahal anak tidak ada masalah,” terang Yanti sambil bercucur air mata saat dibincangi Sumeks.co di rumahnya, Minggu (26/7/2020).
Lanjut Yanti, namun setelah kejadian tersebut saya sudah mengiklaskannya. Sejak Boy berpisah dengan istrinya beberapa tahun lalu, ia bertekad ingin menghidupi kedua anaknya.
Sehingga, Boy bekerja menjadi buruh bangunan dan pengemudi ojek.
Kepergian Boy Sandi, 36, korban penikaman temannya sendiri pada Minggu (26/7) sekitar pukul 01.20 WIB dini hari, meninggalkan duka mendalam bagi ibunya, Yanti, 65.
- Bukan Bunuh Diri, Bernard Rivaldo Tewas Dibunuh Gegara Utang Rp 100 Ribu
- Pencurian Tabung Gas Terjadi Berulang Kali, Rahmad Curhat Begini
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Harga Ayam di Palembang Mengalami Penurunan, Ini Penyebabnya
- Hilang Sebulan, 2 Bocah di Bengkulu Ternyata Dibunuh, Pelakunya Tak Disangka