Yanti: Tolonglah Kami, Pemerintah Harus Usir Asap Ini
Di Pekanbaru, Asap Menyerbu hingga ke kamar
jpnn.com - PEKANBARU – Meski Presiden Joko Widodo telah blusukan untuk memantau titik api di wilayah Sumatera, tampaknya belum berpengaruh karena asap kian hari makin pekat. Penanggulangan asap belum banyak hasilnya.
Contohnya saja, kondisi asap di Pekanbaru, ibukota Provinsi Riau justru bertambah parah dari hari biasanya. Senin (7/9), asap pekat bahkan sudah mulai masuk hingga ke dalam rumah bahkan kamar. Tidak ada udara segar bisa dihirup.
“'Saya sudah ungsikan anak-anak ke dalam rumah, tapi rumah dipenuhi asap. Masuk ke kamar di ruangan ber-AC, juga dipenuhi asap. Sesak nafas. Anak-anak sampai menangis bertanya, kapan bisa menghirup udara segar lagi?,” kata Yanti (30), warga Rumbai Pekanbaru ini.
Kawasan Rumbai dalam sepekan ini selalu dipenuhi asap. Bahkan status ISPU-nya sudah masuk level berbahaya dengan indeks di atas poin 400.
“'Tidak ada tempat lagi sembunyi dari asap. Mau mengungsi keluar kota, bandara juga ditutup. Tolonglah kami, pemerintah harus serius mengusir asap ini. Kasihan anak-anak,”' kata Yanti frustasi.
Jumlah korban asap di Pekanbaru memang yang paling besar. Akhir pekan lalu tercatat ada 2.300 orang terpapar asap, sebagian besar terkena ISPA.(afz/jpg)
PEKANBARU – Meski Presiden Joko Widodo telah blusukan untuk memantau titik api di wilayah Sumatera, tampaknya belum berpengaruh karena asap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius