Yanuar Arif Wibowo: Sukseskan Program 3 Juta Rumah, Hapus Utang Pinjol Masyarakat Bawah
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo menyoroti persoalan BI cheking yang kerap menjadi ganjalan bagi masyarakat ekonomi bawah dalam pengajuan kredit pemilikan rumah murah (bersubsidi).
Hal ini tentu saja menghambat program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto.
"Kami dukung penuh program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo melalui Kementerian Perumahan. Oleh karena itu, harus dicermati betul kendala dan tantangan pencapaiannya terutama dari sisi akses masyarakat bawah untuk mendapatkannya," ungkap Yanuar dalam keterangannya, Kamis (7/11).
Anggota DPR Dapil VIII Jateng ini lalu menyoroti syarat BI checking yang kerap membuyarkan harapan masyarakat untuk mengakses KPR.
Masyarakat terkena BI checking, yang sebenarnya untuk pinjaman-pinjaman ringan melalui aplikasi pinjol legal yang terdaftar di lembaga keuangan.
"Misal, masyarakat menggunakan paylater untuk pembayaran sebut saja 50 ribu rupiah, lalu telat bayar sehingga menunggak atau gagal bayar hingga akhirnya jadi catatan BI checking. Ketika mereka mengajukan kredit perumahan, jadi tidak memenuhi syarat," ungkapnya.
Oleh karena itu, Yanuar Arif mengusulkan pemerintah mengeluarkan kebijakan menghapus utang pinjaman online bagi masyarakat bawah.
"Kalau pemerintah bisa menghapus utang UMKM petani dan nelayan untuk meringankan beban rakyat kecil, saya berharap pemerintah juga menghapus utang pinjol masyarakat untuk dapat mengakses kredit perumahan rakyat," kata dia.
Anggota Komisi V DPR RI Yanuar Arif Wibowo mendukung penuh program 3 juta rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo.
- Kelompok Penerbang Roket Kembali Melaju Lewat Album Koma
- Golkar DKI Siapkan Saksi TPS Mengawal Suara Ridwan Kamil-Suswono
- Sektor Properti di Batam Diprediksi Meningkat di 2025
- Anies Condong Kepada Pram-Doel, Militansi Kader PKS Untuk RIDO Dipertanyakan
- PKS Total di Jakarta, Kampanyekan RIDO ke Seluruh Pelosok Kota
- Bawaslu DKI Panggil Lagi Suswono soal Pernyataan Janda Kaya Nikahi Pengangguran