Yanuar Nugroho Pilih Tinggalkan Universitas Manchester saat Karir Bersinar
Ingin Ajak Anak Main Lumpur dan Mandi di Kali
Selasa, 29 Januari 2013 – 18:44 WIB

DEMI NEGARA: Yanuar Nugroho di depan kantor barunya. Semangatnya kembali muncul. Foto: Dian Wahyudi/Jawa Pos
Surat ke Universitas Manchester yang intinya menyatakan bahwa Yanuar cs tidak bisa mengambil waktu promosi sebagai senior lecturer lantas dikirim. Selain itu, dia menyampaikan kabar bahwa pemerintah Indonesia telah meminta dirinya untuk pulang. Tidak cukup itu saja, surat resmi pemerintah berkop burung garuda yang ditandatangani Kuntoro dilayangkan secara terpisah untuk menguatkan proposal Yanuar cs.
Pihak universitas tempat Yanuar mengajar selama ini tidak seketika mau melepasnya. Hingga saat ini, secara formal Yanuar masih dianggap sebagai salah seorang staf akademik Universitas Manchester. Selama setahun, sejak resmi bergabung di UKP4 pada Oktober 2012, status Yanuar masih semacam dipinjamkan ke pemerintah Indonesia. Mereka belum rela bila Yanuar ditarik kembali ke kampung halaman.
Niat Yanuar untuk pulang dan mengabdikan ilmu sepertinya sudah bulat. Karena itu, dia terus melobi atasannya, Profesor Jakob Edler, agar diperbolehkan untuk keluar dari universitas itu. Sejauh ini mulai terlihat lampu kuning. Yanuar boleh keluar dari kampus bergengsi tersebut.
Meski begitu, Yanuar tetap bersedia menjadi dosen tamu (visiting professor) di Universitas Manchester. Setidaknya sekali dalam setahun. "Terus terang saya merasa terhormat," ujarnya.
Tinggal dan sukses berkarir di Inggris bisa jadi impian banyak orang. Tapi, Dr Yanuar Nugroho justru memilih pulang ketika karirnya sedang menanjak.
BERITA TERKAIT
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri