Yapto Curiga Terima Paketan Pancasila
Kamis, 17 Maret 2011 – 08:26 WIB
Paket tersebut diserahkan kepada Yapto sekitar pukul 18.00. Namun, dia tidak langsung membukanya karena akan pergi lagi. Setelah kembali ke rumah, Yapto membuka sampul paket tersebut dan menemukan sebuah buku berjudul Masih Adakah Keadilan Dalam Pancasila?. Saat diguncang, buku itu mengeluarkan bunyi benturan dan Yapto pun langsung menghubungi anggota BNN. Buku itu akhirnya diamankan tim Gegana. "Berhasil dijinakkan anggota di lokasi," kata Baharudin.
Yapto menyerahkan pengusutan teror bom itu kepada aparat kepolisian. "Saya minta semua tenang. Biar polisi yang urus," kata Yapto saat dihubungi kemarin. Yapto mempunyai anggota di Pemuda Pancasila antara 5.000 hingga 7.000 di seluruh Indonesia.
Secara terpisah, selain fokus mengejar para kurir pembawa buku (JP, 16/3), satu tim Densus 88 menyusuri peredaran buku yang ada di kelompok terbatas. "Ini percetakannya khas, di Bandung," kata sumber Jawa Pos kemarin.
Buku yang digunakan untuk mengebom di Utan Kayu berjudul Mereka Harus Dibunuh itu terbit pada 2009 dan sudah beredar, namun sangat terbatas. "Kita telusuri peredarannya, termasuk komunitas yang sering menggunakan buku ini dalam acara-acaranya," katanya.
JAKARTA -- Prediksi Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman bahwa bom buku lebih dari satu terbukti tepat. Sebelum tengah malam Selasa lalu (15/3), sebuah
BERITA TERKAIT
- Kediaman Hasto Digeledah KPK, Said PDIP Singgung Asas Praduga Tak Bersalah
- Biaya Ibadah Haji Turun, Sekjen PKB: Kualitas Pelayanan Jangan Menurun
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Kementerian Bertambah, ASN Belum Dipindahkan ke IKN dalam Waktu Dekat