Yapto: Masa Minta Maaf Sama Setan

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno mempertanyakan pengadilan kasus dugaan pelanggaran HAM masa lalu yang digelar di Den Haag, Belanda. Menurutnya, penyelesaian itu tidak adil karena masih banyak kasus pelanggaran HAM yang belum terselesaikan.
“Saya tanya 7 jenderal itu diapain (zaman PKI, red). Itu yang diributin enggak selesai. Terus sekarang kita disuruh minta maaf sama PKI? Indonesia mau minta maaf sama siapa. Barangnya enggak ada. Masa minta maaf sama setan,” ujar Yapto saat kegiatan Pemuda Pancasila di Jakarta Pusat, Kamis (12/11).
Seharusnya, kata Yapto, orang-orang yang mengadili kasus-kasus tersebut juga memikirkan korban lain yang dibunuh pada masa lalu.
“Apa sekarang ada PKI bawah tanah. Apa yang berjuang ini orang-orang PKI yang kembali. Kalau tujuh jenderal ini enggak dibunuh ada kejadian enggak itu. Ada sebab dan akibat,” imbuhnya.
Yapto mempersilakan masalah tersebut diselesaikan. Namun, ia menegaskan perlu adanya pandangan yang adil untuk semua kasus pelanggaran HAM yang terjadi.
“Pengadilan internasional siapa yang mengadili siapa. Kita bikin aja lagi pengadilan HAM PKI yang motongin orang. Banyak kok kejadian. Sekarang banyak maling ketangkep dibakar kok enggak bilang HAM pada nonton aja,” tandas Yapto.(flo/jpnn)
JAKARTA - Ketua Majelis Pimpinan Nasional Pemuda Pancasila Yapto Suryosumarno mempertanyakan pengadilan kasus dugaan pelanggaran HAM masa lalu yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pemprov Jateng Usulkan Gunung Slamet Jadi Taman Nasional Demi Konservasi Lingkungan
- Ribuan Umat Katolik Hadiri Misa Requiem Paus Fransiskus di Katedral Jakarta
- Peduli Sesama, Yayasan Peduli Anak Bangun Pusat Kesejahteraan di Sumbawa
- TTC AgriS dan Sungai Budi Tingkatkan Kerja Sama Strategis Vietnam-Indonesia
- Bikin Surat Lagi, Hasto Kian Yakin Perkara yang Menjeratnya sebagai Pengadilan Politik
- Hari Bumi, Siswa SIS SJ Diajak Ikut Atasi Perubahan Iklim Sejak Dini