Yasonna Izinkan Muhtar ke Pansus, Begini Reaksi KPK

jpnn.com, JAKARTA - Terpidana pemberi keterangan palsu di persidangan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) Muhtar Ependy bebas melenggang hadir ke Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bentukan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (25/7) lalu.
Muhtar bisa ke pansus karena mendapat restu dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly.
Padahal, selain tengah menjalani pidana, Muhtar kini masih berstatus tersangka suap sengketa pilkada Kabupaten Empat Lawang dan Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) yang tengah disidik KPK.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) tidak berkoordinasi dengan KPK saat memberikan izin kepada Muhtar menjadi narasumber di pansus.
“ME merupakan tersangka yang sedang kami proses saat ini, meskipun sekaligus yang bersangkutan masih menjalani pidananya,” kata Febri kepada wartawan di kantornya, Kamis (27/7).
Dia mengatakan, seharusnya ada koordinasi yang dilakukan Kemenkumham kepada KPK.
Ini mengingat Muhtar masih berstatus tersangka dalam penyidikan yang dilakukan komisi antikorupsi.
“Kami berharap seharusnya ada koordinasi-koordinasi yang dilakukan karena yang bersangkutan sedang menjadi tersangka dan kasusnya sedang ditangani KPK,” katanya.
Terpidana pemberi keterangan palsu di persidangan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) Muhtar Ependy bebas melenggang hadir ke Panitia Khusus
- KPK Sinyalir Uang Jutaan Dolar dari Izin Tambang era Rita Mengalir ke Japto dan Ahmad Ali
- KPK Sinyalir Satori dan Heri Gunawan Selewengkan Dana CSR BI Lewat Yayasan
- KPK Telusuri Aset Wali Kota Semarang Hevearita, Potensi Penyitaan Menguat
- Mbak Ita & Suami Ditahan KPK, Balai Kota Semarang Sambut Pimpinan Baru
- KPK Dalami Korupsi Shelter Tsunami NTB, Waskita Karya Berpotensi Jadi Tersangka Korporasi
- Seusai Mengakhiri Jabatan Wali Kota Semarang, Mbak Ita dan Suami Langsung Ditahan KPK