Yayasan Anak Bangsa Bisa Dorong Inovasi Ekonomi di Kawasan Pariwisata
jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB), bagian dari Group GoTo, kembali menggelar Catalyst Changemakers Ecosystem (CCE) yang bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sampah di Bali, Danau Toba, dan Labuan Bajo.
YABB melalui CCE mengajak para startup dan organisasi kemasyarakatan untuk menciptakan inovasi yang dapat mempercepat penerapan ekonomi dan mewujudkan Indonesia bebas sampah.
Berdasarkan data, permasalahan sampah menyumbang 6,94 persen emisi gas rumah kaca (GRK) Indonesia, dan hal ini masih terus terjadi setiap tahun.
Chairperson Yayasan Anak Bangsa Bisa Monica Oudang mengungkapkan CCE adalah cara mereka mempercepat transisi ekonomi sirkular menuju Indonesia bebas sampah.
“Melalui kolaborasi dengan para pembuat dampak, YABB menerapkan solusi berbasis ekosistem yang dapat melahirkan inovasi untuk menyelesaikan masalah secara sistemik,” ucap Monica saat diskusi virtual, Rabu (15/2).
CCE memilih pendekatan ekonomi sirkular karena perannya yang vital dalam menyelesaikan masalah sampah dan turut berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon.
Melalui pendekatan ini, CCE menghubungkan para pembuat dampak di area hulu dan hilir agar solusi yang dihasilkan dapat lebih dirasakan.
“Untuk lokasi implementasi solusi, CCE memilih kawasan pariwisata karena peran pentingnya dalam mendorong perekonomian negara,” kata dia.
Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB) berkomitmen menyelesaikan permasalahan sampah di Bali, Danau Toba, dan Labuan Bajo.
- Selamat, Jasa Raharja Raih Penghargaan Indonesia Best Insurance Awards 2024
- Banten Investment Forum 2024: Tawarkan Peluang Investasi di 4 Klaster Sektoral
- Wowrack Ajak Masyarakat Intip Masa Depan Teknologi
- Berkat Digitalisasi, Bank Mandiri jadi 'The Strongest Bank in Indonesia 2024'
- Kementan Perkuat Integrasi Pelaku Usaha Dukung Daya Saing Produk Hortikultura Lewat Forum Ini
- Pembangkit Minihidro HGI Berkontribusi untuk Lingkungan dan Tingkatkan Ekonomi Lokal