Yayasan Antinarkoba Nyambi Bandar
Kamis, 08 Januari 2009 – 05:41 WIB
LONDON - Topeng Karen Stott, direktur yayasan amal antinarkoba The Fair Project, terkuak. Perempuan 49 tahun itu ternyata melakoni dua sisi kehidupan yang sangat bertolak belakang. Di balik aktivitasnya memerangi barang haram, dia dibantu dua anaknya, Khan dan Vidal, sekaligus menjadi bandar kokain untuk pelanggan kelas menengah ke atas. Buntutnya, Stott dan Vidal dijatuhi hukuman tiga tahun penjara. Sedangkan Khan hanya diganjar 27 bulan kurungan. Berkat bisnis ilegal tersebut, perempuan asal Regent's Park, London Utara, itu bisa hidup layaknya taipan. Selain kendaraan dan rumah mewah, Stott cukup sering menghabiskan waktu santai di luar negeri.
Perempuan licik itu diyakini sudah menjalankan bisnis kotornya selama sekitar dua tahun. Mematok harga kokain GBP 50 (sekitar Rp 818 ribu) per gram, Stott hanya mau melayani pesanan minimal dua gram. ''Saat tidak aktif, dia mengalihkan telepon pelanggan kepada Khan atau Vidal,'' ujar hakim Martin Beddoe dalam sidang putusan di Southwark Crown Court seperti dilansir Daily Mail.
Baca Juga:
Meski hanya dijalankan tiga orang, bisnis jual beli kokain keluarga Stott tersebut sangat lancar. Dalam jangka waktu sekitar lima bulan, jaringan yang berkedok di balik yayasan antinarkoba itu bisa melayani sedikitnya 23 transaksi. Di kalangan para bandar dan pemakai kokain, reputasi bisnis keluarga Stott sangat baik. Terutama, kecepatan dan ketepatan layanan mereka. Tinggal telepon, dalam waktu satu setengah jam pesanan sudah diantar.
Baca Juga:
LONDON - Topeng Karen Stott, direktur yayasan amal antinarkoba The Fair Project, terkuak. Perempuan 49 tahun itu ternyata melakoni dua sisi kehidupan
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas