Yayasan BUMN Tingkatan Perekonomian Nelayan di Anambas

jpnn.com, ANAMBAS - Program Relawan Bakti BUMN untuk Indonesia memberikan kesempatan para pegawai pemerintah untuk terlibat langsung memberikan bakti mereka membangun negara melalui tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL).
Yayasan BUMN Untuk Indonesia selaku Organisasi Sosial yang memiliki fokus di wilayah 3T (Terluar, Terdepan dan Tertinggal) ditunjuk sebagai salah satu Pelaksana pada Program Relawan Bakti BUMN Batch 2 ini.
Kabupaten Kepulauan Anambas dipilih sebagai lokasi untuk melakukan program tersebut. Selain itu, ada lima lokasi lainnya, yaitu Karangasem, Bunaken, Badui, Surakarta, dan Way Kambas.
Dalam program ini, para sukarelawan memberikan bantuan untuk menunjang produktivitas nelayan, meningkatkan layanan kesehatan, dan juga Pendidikan.
Pada Sabtu (13/8) dilakukan penyerahan bantuan kepada Abdul Haris. Bupati Kepulauan Anambas, oleh Ketua Yayasan BUMN Harjawan Balaningrath.
Penyerahan bantuan itu dilakukan saat pembukaan pesta rakyat di Desa Ladan, Pulau Palmatak, Kabupaten Kepulauan Anambas.
Bantuan yang diberikan berupa 1 Unit Mesin Pembuat Es dan 40 Buah Cool Box bagi kelompok Nelayan, 1 Unit Kapal Ambulans Laut dan 3 Unit Oxygen Concentrator, 30 Unit Personal Computer (PC), 4 Unit Perpustakaan Digital, serta Beasiswa bagi 60 Siswa tingkat SD, SMP dan SMA.
"Ini merupakan bentuk nyata BUMN dalam menjalankan pilar Corporate Social Resposibility (CSR) pada bidang Pendidikan, UMKM dan Lingkungan," kata Harjawan, dalam keterangan tertulis, Selasa (23/8).
Yayasan BUMN meningkatkan kualitas pendidikan anak dan perekonomian nelayan di Anambas melalui program Relawan Bakti BUMN untuk Indonesia.
- Indonesia Re Terus Bukukan Pertumbuhan Premi dan Laba
- Cerita Ibu Srikandi TASPEN untuk Anak Indonesia Rayakan HUT ke-62
- 1.440 UMKM di Sultra Terima KUR Rp182,4 M dari Bank Mandiri
- Di Webinar NARBO, Perum Jasa Tirta II Tegaskan Peran Strategis di Tingkat Asia
- TASPEN Rayakan 62 Tahun Penuh Kepedulian, Beri Bantuan Kursi Roda ke Peserta Pensiun
- Bantu Nelayan, HNSI Dorong Pemerintah Pakai Teknologi Alternatif