Yayasan Cipta Dian Nusa dan STIE UniSadhuGuna Dorong Pengembangan Energi Baru Terbarukan
Sedangkan SO2 dan NO2 adalah senyawa yang menjadi sumber deposisi asam yang akan kembali ke permukaan bumi bersama hujan asam ataupun sebagai partikel bebas.
Dampak dari deposisi asam antara lain mengganggu keseimbangan nutrisi tanah, merusak kualitas air, punahnya beberapa jenis makhluk hidup yang tidak bisa beradaptasi dengan kondisi asam, menimbulkan masalah kesehatan pada manusia, dan masih banyak lagi.
Berawal dari pemikiran dan fakta tersebut, para saintis di seluruh belahan dunia termasuk Indonesia berusaha melahirkan inovasi baru sebagai solusi atas berbagai permasalahan tersebut.
Oleh karena itu, sampailah pada upaya memanfaatkan energi terbarukan. Sejumlah kalangan menyambut baik gagasan ini termasuk Yayasan Cipta Dian Nusa bekerja sama Bidang Kemahasiswaan (BEM) STIE UniSadhuGuna Jakarta.(fri/jpnn)
Yayasan Cipta Dian Nusa bersama Bidang Kemahasiswaan (BEM) STIE UniSadhuGuna menggelar diskusi bertema Masa Depan Indonesia pada Era Energi Baru Terbarukan.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Dirjen EBTKE Sebut Pemanfaatan EBT Perlu Investasi USD 15,9 Miliar hingga 2030
- Inilah Momen Pelita Air Terbang Perdana Gunakan SAF di Bali International Air Show 2024
- Indonesia Targetkan Penggunaan Massal Kendaraan Listrik pada 2030
- Lebih dari 45 Persen EBT Digunakan Pabrik Ajinomoto
- DPR Setuju Program Pembatasan BBM Subsidi, Asalkan..
- Komitmen Gunakan Energi Terbarukan, Anak Usaha MMSGI & Sembcorp Bangun PLTS