Yayasan Imdad Mustadh'afin, Mengelola Sekolah Gratis Bermodal Barang Bekas

Terima Koran Bekas hingga Dapat Hibah Apartemen

Yayasan Imdad Mustadh'afin, Mengelola Sekolah Gratis Bermodal Barang Bekas
BRIEFING : Sulistiyo sedang menceramahi tim Yasmin yang bertugas menjemput barang bekas dari rumah masyarakat, Sabtu (17/3) lalu. Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
   

Pria yang menjadi trainer guru tersebut mengatakan, duit yang didapat dari menjual barang bekas itu diputar sedemikian rupa untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi warga miskin. Saat ini Yasmin memiliki empat TK dan dua SMP. Selain itu, ada SMK dan SMA.

"Semuanya gratis. Tapi, kami khusus menerima siswa dari keluarga miskin," terang dia.

   

Untuk tingkat SMP, SMA, dan SMK, setiap rombongan belajar terdiri atas 30 siswa. Totalnya sekitar 200 siswa. Nah, unit cost setiap siswa sekitar Rp 300 ribu per bulan. Artinya, biaya pendidikan sehingga siswa benar-benar bersekolah gratis Rp 60 juta per bulan. Unit cost meliputi biaya buku, gaji guru, alat peraga laboratorium, dan sejenisnya. Siswa juga mendapat layanan kesehatan gratis.

   

Pria kelahiran Lampung, 7 Januari 1979, tersebut mengatakan, meskipun menganut pendidikan gratis, tidak berarti urusan kualitas dinomorduakan. Dia menjamin bahwa kualitas pendidikan di seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yasmin tidak mengecewakan.

Yayasan Imdad Mustadh"afin (Yasmin) memberikan pendidikan gratis untuk ratusan siswa. Yang menarik, duit untuk mengelola sekolah itu berasal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News