Yayasan Imdad Mustadh'afin, Mengelola Sekolah Gratis Bermodal Barang Bekas
Terima Koran Bekas hingga Dapat Hibah Apartemen
Rabu, 21 Maret 2012 – 00:21 WIB

BRIEFING : Sulistiyo sedang menceramahi tim Yasmin yang bertugas menjemput barang bekas dari rumah masyarakat, Sabtu (17/3) lalu. Foto : Hilmi Setiawan/Jawa Pos
Pria yang menjadi trainer guru tersebut mengatakan, duit yang didapat dari menjual barang bekas itu diputar sedemikian rupa untuk mewujudkan pendidikan gratis bagi warga miskin. Saat ini Yasmin memiliki empat TK dan dua SMP. Selain itu, ada SMK dan SMA.
"Semuanya gratis. Tapi, kami khusus menerima siswa dari keluarga miskin," terang dia.
Untuk tingkat SMP, SMA, dan SMK, setiap rombongan belajar terdiri atas 30 siswa. Totalnya sekitar 200 siswa. Nah, unit cost setiap siswa sekitar Rp 300 ribu per bulan. Artinya, biaya pendidikan sehingga siswa benar-benar bersekolah gratis Rp 60 juta per bulan. Unit cost meliputi biaya buku, gaji guru, alat peraga laboratorium, dan sejenisnya. Siswa juga mendapat layanan kesehatan gratis.
Pria kelahiran Lampung, 7 Januari 1979, tersebut mengatakan, meskipun menganut pendidikan gratis, tidak berarti urusan kualitas dinomorduakan. Dia menjamin bahwa kualitas pendidikan di seluruh lembaga pendidikan yang berada di bawah naungan Yasmin tidak mengecewakan.
Yayasan Imdad Mustadh"afin (Yasmin) memberikan pendidikan gratis untuk ratusan siswa. Yang menarik, duit untuk mengelola sekolah itu berasal
BERITA TERKAIT
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif