Yayasan Imdad Mustadh'afin, Mengelola Sekolah Gratis Bermodal Barang Bekas
Terima Koran Bekas hingga Dapat Hibah Apartemen
Rabu, 21 Maret 2012 – 00:21 WIB
Sebut saja SMK Informatika Utama (Unggul tanpa Memungut Biaya) di kompleks PLN Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat. Sulistiyo mengatakan, guru-guru di sekolah itu mendapat training rutin.
Menerima siswa miskin dengan segala kemampuan intelektualitas mereka memang berisiko. Risiko yang paling besar terkait dengan urusan pembelajaran di kelas. Justru itulah tantangannya. Sulistiyo menuturkan, ada siswa tingkat SMP yang belum hafal perkalian.
"Ditanya 3 x 1, cepat menjawabnya. Tetapi, setelah dibalik 1 x 3, bingung," terang dia. Siswa-siswa seperti itu perlu pendekatan khusus. Juga, harus diajar guru-guru khusus.
Yayasan yang didirikan Haidar Bagir, Rahmad Riyadi, Zaim Saidi, dan Penerbit Mizan pada 1998 itu sangat berhati-hati dalam merekrut calon siswa dari keluarga miskin. Mereka harus memastikan bahwa siswa yang akan diterima benar-benar berasal dari keluarga miskin. Karena itu, ada tim survei khusus. Awalnya, para surveyor itu sering dikelabui orang mampu yang menyaru miskin.
Yayasan Imdad Mustadh"afin (Yasmin) memberikan pendidikan gratis untuk ratusan siswa. Yang menarik, duit untuk mengelola sekolah itu berasal
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408