Yayasan KEHATI dan Mamah Oday Kompak Dorong Pemanfaatan Obat Nusantara

Yayasan KEHATI dan Mamah Oday Kompak Dorong Pemanfaatan Obat Nusantara
Yayasan KEHATI meresmikan Tugu Kalpataru di Taman Herbal Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam di Desa Cukanggenteng, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung Jawa Barat. Foto dok. KEHATI

Sampai saat ini sudah terdapat lebih dari 900 jenis tanaman obat, 418 spesimen koleksi tanaman obat dari 102 famili (suku) dan 341 spesies yang sudah dikoleksi di Kebun Tanaman Obat (KTO) Sari Alam dengan luasan /- 5 hektare.

Selain gencar mempromosikan khasiat dari tanaman obat nusantara, Mamah Oday juga aktif mempelajari beragam seluk beluk tanaman obat, baik secara tradisional atau ilmiah. 

Mamah Oday menuturkan untuk menambah keahliannya, dia pernah menempuh beragam pendidikan pelatihan, mulai dari tanaman obat profesional, tanaman obat kelas pengobatan, diagnosis penyakit dengan cara kedokteran kelas pengobatan herbal, dan meramu jamu sesuai diagnosa kedokteran.

Semangat ini yang membuat KTO Sari Alam menjadi pusat konsultasi dan pengobatan berbasis tanaman obat di Indonesia. Tidak hanya pasien dari dalam negeri, pasien dari luar negeri pun turut berdatangan. 

Mamah Oday memanfaatkan kebun tanaman obatnya sebagai kebun koleksi, produksi dan klinik tanaman obat. Artinya, kebun tersebut memiliki 3 fungsi, yaitu pelestarian, pengambangan dan pemanfaatan. 

Riki mengatakan Indonesia harus dapat memanfaatkan potensi bioprospeksi Indonesia yang sangat tinggi. Dalam perkembangannya, nilai ekonomi bioprospeksi diperkirakan mencapai USD 500 miliar per tahun yang mencakup sektor farmasi, produk pertanian, tanaman hias, kosmetik, dan berbagai produk bioteknologi lainnya.

Lebih lanjut dikatakan Riki, keberhasilan bioprospeksi bergantung pada informasi awal yang didapat dari masyarakat lokal (local knowledge) yang secara turun temurun memanfaatkan sumber daya keanekaragaman hayati untuk berbagai kebutuhan.

"Tak kalah penting, masyarakat harus mendapat manfaat dan memberi persetujuan terhadap pengembangan produksi bioprospeksi ini, sehingga tidak terjadi pembajakan kanekaragaman hayati (biopiracy),” terang Riki. (esy/jpnn)

Yayasan KEHATI dan Mamah Oday kompak mendorong pemanfaatan obat nusantara yang sangat besar potensinya


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News