Yayasan Usakti Dituding Ingin Kuasai Aset
Kamis, 13 Desember 2012 – 10:54 WIB
JAKARTA – Chairman Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW) Nova Andika, menilai berkepanjangannya kemelut di Universitas Trisakti, tidak lebih karena ngototnya pihak yayasan yang ingin menguasai seluruh aset yang ada, dimana secara historis sebenarnya dimiliki oleh negara. “Upaya-upaya diskusi yang dilakukan Ditjen Dikti itu kan cukup bagus. Karena merupakan sebuah upaya transparan yang dilakukan dengan mencoba menampung masukan-masukan dari seluruh stakeholder Usakti, pakar-pakar pendidikan serta pakar hukum. Jadi upaya Kemendikbud ini harus diapresiasi bukan malah diserang,” ujarnya di Jakarta, Rabu (12/12).
Indikasi ini menurut Nova, diantaranya terlihat dari upaya-upaya pihak yayasan yang menolak usulan dari sejumlah pihak untuk menjadikan Usakti menjadi universitas negeri. Padahal usulan dipandang solusi terbaik guna menyelesaikan kemelut yang ada.
Baca Juga:
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), sebelumnya juga telah beberapa kali menggelar diskusi, guna mencari solusi terbaik dengan mendengarkan masukan dari sejumlah pihak, termasuk dari mereka yang berperkara. Karena itu, Nova menyesalkan langkah yayasan yang malah mengadukan Kemendikbud ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lewat Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca Juga:
JAKARTA – Chairman Indonesian Bureaucracy and Service Watch (IBSW) Nova Andika, menilai berkepanjangannya kemelut di Universitas Trisakti,
BERITA TERKAIT
- Luo Yuan Yuan jadi Mahasiswa Asing Pertama Raih Doktor di Untar dengan IPK Sempurna
- Guru ASN PPPK & Honorer Tendik Minta Kenaikan Gaji Merata, Ingatkan Janji Prabowo
- Komitmen Cambridge English Tingkatkan Pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia
- Dukung Program Pemerintah, Polres Bolmong Bagikan Makanan Gratis kepada Siswa SD
- Menurut Ketum PGRI, Banyak Banget Tantangan Guru Masa Kini
- Menkeu Bilang Tugas Guru Sangat Berat, Mendikdasmen Bicara Sertifikasi PNS, PPPK, Honorer