YEF Keluhkan Pemberitaan Media
Kamis, 11 Desember 2008 – 18:36 WIB
JAKARTA - Anggota DPR-RI Yusuf Erwin Faishal minta media elektronik dan cetak seimbang dalam memberitakan kasus yang tengah dihadapinya. Mantan anggota Komisi IV DPR yang menjadi terdakwa itu tak mempersoalkan media memberitakannya asalkan keterangan dari pihaknya juga disiarkan atau dimuat.
Suami Hetty Koes Endang itu mengutarakan dirinya berusaha keluar dari dakwaan JPU tentang dua kasus yang melilitnya, yaitu kasus dugaan menerima sejumlah uang terkait rekomendasi pelepasan hutan lindung Pantai Air Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan dan dugaan menerima fee dari PT Masaro dalam rangka persetujuan anggaran sistem komunikasi radio terpadu (SKRT) Departemen Kehutanan, juga dugaan menerima uang dari perwakilan PT Masaro, David Angkawidjaya dan Anggoro Widjoyo.
Baca Juga:
”Saya masih berpegang pada eksepsi (keberatan) dan pembelaan yang kami sampaikan. Nanti kita akan sampai pada pembuktian-pembuktian. Cobalah diperhatikan, dalam sidang Sarjan Tahir pun ketika saya menjadi saksi, tak ada satupun saksi yang menyebut bahwa uang itu terkait alihfungsi hutan lindung Pantai Air Telang. Tapi semuanya kita minta majelis hakim bisa mencermatinya secara adil,” bebernya kepada wartawan usai persidangan di Pengadilan Tipikor, di Jakarta Selatan.
Yusuf juga ingat ketika nota eksepsinya dibacakan dipersidangan, namun tak semuanya dimuat oleh media massa. ”Waktu saya eksepsi tak semua dimuat. Tapi lebih banyak dari jaksa yang dimuat. Saya berharap pemberitaan-pemberitaan tentang diri saya bisa seimbang,” cetusnya.(gus/jpnn)
JAKARTA - Anggota DPR-RI Yusuf Erwin Faishal minta media elektronik dan cetak seimbang dalam memberitakan kasus yang tengah dihadapinya. Mantan anggota
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Berita Duka, Joseph Hasan Meninggal Dunia
- Rayakan Hari Natal Bersama Anak-anak Penyintas Lewotobi, Istri Kapolri Berikan Kado Spesial
- BKN Sebut Tak Ada Kode TL di Pengumuman Kelulusan PPPK Tahap 1, Semua Honorer Lolos?
- Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Destinasi Wisata Kerohanian untuk Masyarakat Indonesia
- Refleksi Akhir Tahun 2024, Begini Pesan Anggota DPD RI Lia Istifhama dan Kadispora Jatim untuk Pemuda
- Tim Reaksi Cepat KP2MI Menggagalkan Keberangkatan 8 Calon PMI Ilegal ke UEA