Yenny Wahid Desak Pemerintah RI Lobi AS
Rabu, 02 Juni 2010 – 19:38 WIB
JAKARTA --The Wahid Institute mendesak agar pemerintah Indonesia bersifat proaktif melobi Amerika Serikat agar mau menekan Israel untuk mencabut blokade terhadap Gaza, Palestina. Direktur Wahid Institute, Yenny Wahid mengatakan, dirinya juga terus berusaha membantu secara maksimal, termasuk dengan memanfaatkkan jaringan aktivis pro perdamaian baik di Israel, Yordania dan juga Turki. Diketahui, sebanyak 10 orang WNI telah berada di Amman, Jordania sementara dua orang lagi masih dirawat di rumah sakit akibat luka tembak yang diderita. “Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, satu orang masih berada di Haifa dan harus menjalani operasi sedangkan korban lainnya juga asih di rumahsakit di wilayah Bersheba,” tutur Yenny.
“Dalam masalah ini kami tetap berkomunikasi dengan pemerintah. Termasuk dengan menjalin komunikasi people to people dengan pihak Israel,” kata Yenny di sekretariat Wahid Insititute, Jakarta, Rabu (2/6).
Baca Juga:
Putri mantan Presiden Abdurrahman Wahid (alm) itu juga menjelaskan, The Wahid Institute juga telah mengutuk keras insiden penembakan relawan kemanusiaan yang ada di kapal Mavi Marmara oleh serdadu Israel. Menurut Yenny, konflik antara Israel dan Palestina harus dipahami sebagai bentuk penjajahan dan bukan merupakan isu agama. “Ada beberapa anggota parlemen Knesset yang muslim. Ini konflik penjajahan terhadap suatu bangsa,” kata Yenny.
Baca Juga:
JAKARTA --The Wahid Institute mendesak agar pemerintah Indonesia bersifat proaktif melobi Amerika Serikat agar mau menekan Israel untuk mencabut
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer