Yenny Wahid: Kalau Mau Jihad, Perangi Korupsi, Kebodohan dan Narkoba

jpnn.com - JAKARTA – Ancaman radikalisme dan terorisme menjadi perhatian utama seluruh bangsa Indonesia.
Apalagi, saat ini suasana berbangsa dan bernegara tengah diuji dengan berbagai gejolak masyarakat terkait pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), khususnya Pilkada DKI Jakarta.
Karena itu, masyarakat diimbau untuk memegang teguh persatuan dan mengedepankan kepentingan bangsa dalam memelihara kedamaian di Indonesia.
Direktur Eksekutif Wahid Foundation Zannuba Ariffah Chafsoh Rahman Wahid (Yenny Wahid) berharap, masyarakat tidak terpengaruh dengan provokasi radikalisme dan terorisme yang jelas-jelas ingin merusak kedamaian dan persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Menurutnya, apa yang terjadi akhir-akhir ini di ibu kota adalah bagian dari upaya-upaya kelompok radikal yang mencoba menunggangi Pilkada DKI untuk melakukan aksinya.
“Masyarakat jangan mudah terpengaruh faham radikal terorisme. Kita harus selalu ingat bahwa kita harus terus memperkokoh persatuan, mengedepankan kepentingan bangsa. Selalu berpengang terhadap ajaran agama yang mengedepankan sikap lemah lembut dan saling mengayomi dan saling mengasihi,” ujar Yenny di Jakarta, Selasa (29/11).
Selain itu, Yenny juga mengingatkan kepada umat, khususnya umat muslim, untuk memegang teguh ajaran islam rahmatan lil alamin.
Menurutnya, itu akan menjadi kunci terbaik untuk membendung dan mematahkan propaganda radikalisme dan terorisme.
JAKARTA – Ancaman radikalisme dan terorisme menjadi perhatian utama seluruh bangsa Indonesia. Apalagi, saat ini suasana berbangsa dan bernegara
- Gibran Buat Konten Bonus Demografi, Deddy PDIP: Jangan Banyak Bikin Video, Kerja Saja
- Menteri Kabinet Merah Putih Temui Jokowi, Ketua DPR Merespons Begini
- TNI AL Menggagalkan Penyelundupan 7 Calon PMI Ilegal ke Malaysia
- Peserta Sespimmen Menghadap Jokowi, Pengamat Singgung Dugaan Keterlibatan Polisi Pada Pilpres 2024
- Dinkes Jabar Sebut Program Cek Kesehatan Gratis Sepi Peminat
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!