Yenny Wahid Kurang Sreg dengan Cara Petinggi PBNU Bicara soal Kursi Menteri
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid kurang sreg dengan langkah sebagian petinggi PBNU yang terkesan menyodorkan calon menteri ke Presiden Jokowi. Putri keempat Gus Dur itu memohon jajaran pengurus NU menyerahkan sepenuhnya persoalan kursi menteri ke presiden terpilih.
Yenny menyadari warga nahdiyin banyak yang mendukung Jokowi-Ma’ruf, tetapi dia merasa tidak tepat jika NU ikut meminta atau bicara jatah kursi menteri.
"Saya meminta petinggi-petinggi NU tidak terjebak pada retorika seolah-seolah dipahami oleh publik bahwa kita (NU) menuntut kursi kabinet dan sebagainya,” ujar Yenny seperti dikutip dari RMCO Rakyat Merdeka, Kamis (11/7).
BACA JUGA: PBNU Punya Kader yang Siap jadi Menteri, Banyak, Insyaallah Ada Semua
Menurut dia, NU berbeda dengan partai politik sehingga tak bisa berpolitik praktis. Yang harus dijalankan NU adalah berperan sinergis dengan pemerintah, memberikan masukan-masukan yang konstruktif dan memberikan kritik yang membangun.
“Artinya, ketika pemerintahan siapa pun, NU harus mampu bekerja sama dan mampu menjaga jarak yang sehat,” kata dia.
Yenny berharap NU tidak keluar dari khitah untuk tidak berpolitik praktis. “Menghindari seolah-olah NU menuntut, ada retorika NU menuntut jumlah kursi kabinet,” katanya.
"Berharap aspirasi warga NU didengar pemerintah, pasti, tentu. Namun, tidak kemudian dengan cara bagi-bagi kursi menuntut kursi," ujarnya. (bcg)
Yenny Wahid berharap para petinggi PBNU tidak terjebak politik praktis dan membuat kesan seolah-olah minta kursi menteri.
Redaktur & Reporter : Adek
- Presidium MLB NU Sentil Gus Yahya soal Program Makan Bergizi Gratis
- Jokowi Masuk Daftar Pimpinan Korup, PBNU: Apakah Lembaganya Kredibel?
- PBNU Cari Investor untuk Bisa Bayar Biaya Besar Reklamasi Tambang
- Gus Yahya Merespons soal Wacana Meliburkan Sekolah Selama Ramadan, Silakan Disimak
- Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis
- Pra-MLB NU: Ada yang Bertanya Kapan Gus Ipul Mundur