Yenny Wahid: Laki-laki Lebih Strategis Mengampanyekan Isu Kesetaraan Gender
Bicara pemberdayaan perempuan, demikian Yenny, yang paling utama adalah di bidang ekonomi dan kesetaraan gender. Perempuan Indonesia harus sadar bahwa sudah bukan zamannya mereka sekadar menjadi "teman hidup" seorang laki-laki. Mereka harus mandiri. Berdiri menentukan arah hidupnya sendiri. Apalagi, ruang untuk berkarya sudah sangat luas.
Menurut Yenny, agama menempatkan perempuan dalam posisi yang sangat terhormat. Namun, makin ke sini, interpretasinya berbeda. Seolah perempuan tidak boleh aktif, cukup di rumah mengurus anak.
"Ada cara pandang salah kaprah yang harus diluruskan. Perjuangannya harus dari sisi formal dan informal, dengan tujuan agar setiap kebijakan harus ramah perempuan," tuturnya.
Dalam proses politik, misalnya, sudah ada kebijakan tentang kuota 30 persen untuk perempuan. "Dampak kebijakan tersebut sangat luar biasa. Sebab, dengan banyaknya perempuan yg terlibat dalam pengambilan kebijakan di tingkat mana pun, maka akan banyak terobosan yang menguntungkan perempuan," imbuhnya.
Meski demikian, Yenny mengingatkan, perempuan jangan hanya minta diistimewakan, difasilitasi atau diberi kemudahan.
"Perempuan juga perlu berjuang dan saling memberdayakan untuk menentukan masa depannya sendiri," tegas Yenny Wahid.(fri/jpnn)
Menurut Yenny, jika perempuan yang aktif berbicara tentang hak-hak perempuan atau kesetaraan gender sering kali dipandang nyinyir.
Redaktur & Reporter : Friederich
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- Video Viral Ridwan Kamil soal Nafkahi Janda, Jubir Bantah Begini
- Chief Human Capital Officer ACC Raih Indonesia Most Powerful Women Awards 2024
- Gegara Kelakar soal Janda, Ridwan Kamil Dinilai Merendahkan Perempuan
- KOPRI Dorong Adanya Ruang Aman untuk Perempuan dan Anak di Tempat-Tempat Ini
- Deklarasi Pilkada Damai, Bawaslu-Kementerian PPPA-KPU Jamin Ruang Aman bagi Perempuan