Yenti Garnasih, Doktor Ahli Pencucian Uang Pertama di Indonesia
Jadi Peragawati dan Penari Dulu, Lalu Dalami Hukum
Jumat, 18 Februari 2011 – 08:49 WIB
Di Amerika Yenti mempelajari 600 jurnal tentang pencucian uang. Dia juga mempelajari 250 putusan pengadilan tentang pencucian uang. Selain mempelajari praktik pencucian uang di Amerika, perempuan yang juga rajin berolahraga itu mendalami penyebab kegagalan negara tersebut dalam menerapkan hukuman terhadap pelaku kejahatan pencucian uang.
Pada 2000, Yenti kembali ke Indonesia dengan memboyong ratusan jurnal tentang pencucian uang tersebut. Dia pun berhasil mempertahankan disertasinya bertajuk Kriminalisasi Pencucian Uang di hadapan dewan penguji. Dia juga berhasil menyelesaikan program doktoral sekaligus mendapat sebutan Doktor Pencucian Uang pertama di Indonesia.
Rupanya, kebiasaan Yenti melahap jurnal soal pencucian uang selama berbulan-bulan terbawa sampai dirinya pulang ke Indonesia. Sejak lulus dan kembali mengajar di Fakultas Hukum Universitas Trisakti, Yenti tidak berhenti menulis dan menelurkan artikel tentang pencucian uang. Dia pun meluncurkan buku setebal 400 halaman berjudul sama dengan judul disertasinya. "Rasanya semakin saya banyak membaca, semakin kurang ilmu yang saya miliki," katanya.
Meski begitu, Yenti tetap memendam kekecewaan karena Indonesia tidak kunjung menerapkan UU tersebut. Padahal, sejak 1988, seluruh dunia terus menggerakan anti pencucian uang. Indonesia juga telah meratifikasi Convention for Narcotics and Psychotropics Substancies PBB pada 1986. Di sisi lain, pada 1997?2000, Indonesia mulai ditengarai sebagai surga pencucian uang, karena Indonesia merupakan negara satu-satunya yang tidak memiliki UU tersebut.
Tak banyak pakar hukum di Indonesia yang secara khusus mendalami masalah pencucian uang (money laundering). Dari yang tak banyak itu, Dr Yenti Garnasih
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408