Yingluck Shinawatra, Calon Perdana Menteri Perempuan Pertama Thailand

Dipuja Karena Tipe Pengusaha yang Langsung Bekerja

Yingluck Shinawatra, Calon Perdana Menteri Perempuan Pertama Thailand
Yingluck Shinawatra, Calon Perdana Menteri Perempuan Pertama Thailand

Tiga jam kemudian kampanye pun dimulai. Satu per satu dari 125 kandidat yang maju melalui PTP memperkenalkan diri. Mereka juga berorasi tentang berbagai program yang dilakukan partainya jika nanti berhasil mengumpulkan suara mayoritas di parlemen yang beranggota 500 orang. Meski hari berganti malam, masyarakat yang memadati taman belum juga beranjak. Mereka masih menunggu tokoh utama, Yingluck.

Tepat pukul 21.00 Yingluck pun hadir di Taman Lumpini. Masyarakat langsung merangsek ke depan panggung untuk sekadar berjabat tangan atau menyerahkan karangan bunga untuk bungsu dari sembilan bersaudara dalam klan Shinawatra tersebut. Antusiasme yang cukup besar dari masyarakat lumayan mengejutkan karena selama ini keterlibatan Yingluck dalam politik tidak terlalu besar.

Kanawat Wasinsangworn, wakil ketua PTP, mengatakan, sejak dinyatakan sebagai kandidat nomor satu, popularitas Yingluck semakin meningkat. Itu tanda bahwa masyarakat Thailand siap menerima alumnus Kentucky State University, AS, itu sebagai perdana menteri. "Keputusan partai kami untuk menempatkannya sebagai kandidat nomor satu tidak salah kan" Berdasar beberapa polling, popularitasnya terus meningkat," katanya.

Dalam kampanye pertamanya di Bangkok tersebut, Yingluck menegaskan bahwa dirinya akan lebih mengutamakan kepentingan masyarakat Thailand. Dia berusaha menepis dugaan, langkahnya maju sebagai kandidat PM hanyalah jalan untuk menyingkirkan semua masalah hukum yang membelit sang kakak. "Jangan khawatirkan dia (Thaksin). Negara yang akan saya dahulukan," katanya lantas disambut tepuk tangan.

Bulan depan Thailand menghelat pemilu. Yang menarik dari pemilu kali ini adalah sosok Yingluck Shinawatra, yang tak lain adik kandung mantan Perdana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News