YLKI Khawatir Harga BBM Jadi Kedok Menaikkan Harga Pangan

"Artinya, penerima subsidi BBM benar-benar pada masyarakat yang berhak, by name by address, bukan seperti sekarang," ungkap Tulus.
Di samping itu, menurut kajian Bank Dunia, 70 persen subsidi bbm tidak tepat sasaran karena dinikmati kelompok menengah dan mampu.
"Fenomena seperti itu tidak boleh dibiarkan," katanya.
Ke depan, YLKI mengharapkan pemerintah lebih siap merespons perubahan harga minyak mentah dunia, misalnya dengan menyiapkan oil fund atau semacam dana tabung minyak.
"Dengan dana itu, jika harga minyak mentah sedang turun maka selisihnya bisa disimpan dalam oil fund tersebut dan sebaliknya jika sedang naik maka tidak serta merta harga BBM di dalam negeri harus naik," tegas Tulus. (mcr28/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi memberi beberapa catatan penting kepada pemerintah pasca kenaikan harga BBM.
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Wenti Ayu Apsari
- SPP UPms III: Pertamina Telah Berkomitmen Jalankan Perintah Negara
- Pengumuman! Harga Pertamax Naik Hari Ini, jadi Rp 12.900 per Liter
- Tanggapi Kenaikan Tarif Air di Jakarta, YLKI: Masyarakat Harus Atur Pola Konsumsi
- YLKI Minta Jangan Ada Protes soal Diskon Listrik ya, Sudah Pas
- Jangan Kaget, Simak Perincian Harga Terbaru Pertamax dan Dexlite
- Kabar Awal Tahun, Pertamina Menaikkan Harga BBM