YLKI Minta Pemerintah Lakukan Operasi Pasar Masker
jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) meminta pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementerian Kesehatan untuk melakukan operasi pasar terkait melonjaknya harga masker.
Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan pihaknya telah menerima banyak pengaduan dari masyarakat sejak awal Februari lalu.
"Memang polisi dan Kemendag harus membongkar dugaan penimbunan masker dan Kemendag plus Kemenkes harus operasi pasar masker," katanya di Jakarta, Rabu (4/3).
Tulus menuturkan, pengaduan soal melonjaknya harga masker itu terbagi menjadi dua kelompok. Pertama, terkait harga yang tinggi, dan kedua terkait pasokannya yang terbatas sehingga sulit didapat.
"Bahkan ada pengaduan dari pegawai klinik yang merasa keberatan dengan harga masker, sementara yang bersangkutan harus ganti masker dua kali dalam sehari," katanya.
Kendati demikian, Tulus mengimbau masyarakat tak perlu melakukan pembelian berlebihan atau panic buying di tengah merebaknya virus corona (COVID-19).
"Masyarakat tak perlu panic buying dengan masker karena masker bukan satu-satunya yang efektif untuk melindungi dari paparan virus corona," ujarnya.
Sebelumnya, YLKI juga meminta produsen masker dan hand sanitizer tidak mengambil kesempatan dalam kesempitan dan jangan mengeskploitasi masyarakat dengan harga yang gila-gilaan.
Pengaduan soal melonjaknya harga masker itu terkait harga yang tinggi dan pasokannya yang terbatas sehingga sulit didapat.
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Hancurkan Ketombe dengan Menggunakan 4 Masker Alami Ini
- YLKI Minta Konsumen Gunakan Medsos Sebagai Cara Terakhir
- YLKI Minta Konsumen Jangan Buru-Buru Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Cara yang Tepat
- 3 Masker Alami yang Ampuh Hilangkan Mata Panda dengan Mudah
- MMI Donasikan 20 Ribu Masker kepada Penumpang MRT Jakarta