YLKI Soroti Komersialisasi Rumah Sakit Pemerintah
Kamis, 07 Maret 2013 – 21:21 WIB

YLKI Soroti Komersialisasi Rumah Sakit Pemerintah
"Padahal mereka itu sudah punya kode etik yang mana dalam kondisi yang terbilang normal, seorang dokter spesialis tidak dapat menangani pasien yang tidak mengantongi rujukan dari dokter umum," kata Tulus.
Demikian juga halnya dengan pembatasan menerima pasien. Seorang dokter secara bebas tidak diatur dalam menerima pasien. "Akibatnya seorang dokter kebanyakan menerima pasien yang berpotensi tidak cermat dalam menangani pasien sementara dokter lainnya malah sepi dari pasien," imbuh dia.
Terakhir dia mengungkap perilaku pengelola Rumah Sakit Umum Daerah di DKI yang membagi dua kategori pelayanan. Pasien yang datang pagi hari, katanya, dimasukkan dalam kategori pelayanan RSUD milik pemerintah.
"Kalau datang siang dan sore hari, maka pasien dikategorikan sebagai orang yang mampu dan harus membayar sesuai dengan tarif yang mereka buat sendiri. Kalau akan sakit sebaiknya pagi hari saja," ketusnya.(fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Tulus Abadi menyatakan hanya di Indonesia saja seorang warga negara yang sakit
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cak Imin Gelar Halalbihalal, Ma'ruf Amin & Sejumlah Menteri Hadir
- Pastikan Dana Haji Aman, Kepala BPKH: Kami Utamakan Transparansi dan Prinsip Syariah
- Siswa Sulawesi Tenggara Cerdas-Cerdas, Ini Reaksi Mendikdasmen
- GP Ansor Gaungkan Patriot Ketahanan Pangan Menjelang Puncak Harlah Ke-91
- Koalisi Masyarakat Sipil Mengecam Intervensi Anggota TNI di Kampus UI dan UIN Semarang
- Berdoa di PIK, Biksu Thudong Tebar Pesan Damai