YLKI Tolak Miras Beredar Lagi di Mini Market, Lho Kenapa?
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta penjualan miras harus terus diawasi dengan ketat.
Alasannya, miras merupakan barang yang dikenai cukai, sehingga sudah sepantasnya penjualan minuman keras harus dibatasi dengan ketat, agar tidak mudah didapatkan.
Hal itu dikemukakannya menyusul rencana Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang kembali akan memperbolehkan penjualan miras beredar di mini market.
"Pada prinsipnya, barang yang dikenai cukai adalah barang legal tetapi terbatas. Penjualannya harus seketat mungkin, sehingga tidak gampang diakses oleh masyarakat, apalagi anak-anak dan remaja," ujar Tulus pada JPNN.com, Sabtu (19/9).
Menurut dia, dengan kembali mengizinkan penjualan miras di mini market, berarti Menteri Perdagangan melanggar UU cukai. Terlebih, keberadaan mini market saat ini sudah menjamur hingga ke pelosok.
"Keberadaan mini market nyaris tanpa kendali. Karena itu miras harus dijual sangat ketat termasuk rokok, karena rokok juga barang yang kena cukai," sarannya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi meminta penjualan miras harus terus diawasi dengan ketat.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan
- Pertamina Optimistis Pengembangan CCS/CCUS Berkontribusi Signifikan Mengurangi Emisi
- PNM Dorong Ekonomi Perbatasan lewat Inovasi Rumput Laut
- Ini Sederet Keuntungan Menjadi Mitra Bisnis Lalamove
- Pertamina Patra Niaga Regional JBB Hadirkan SME Market 2024 di Bandung
- Industri Kosmetik Makin Kompetitif, Produsen Gencar Luncurkan Produk Baru