YLKI: Usut Kontraktor Selasar BEI
jpnn.com, JAKARTA - Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (V) ikut bereaksi atas kejadian ambrolnya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) tadi siang, dengan korban 77 orang.
Menurut Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, insiden tersebut adalah hal yang sangat tragis. Gedung semegah BEI, selasarnya bisa roboh tanpa sebab musabab yang jelas.
"Kejadian ini tidak boleh dibiarkan, sebab merupakan kecelakaan serius di bidang jasa konstruksi, terutama menyangkut keselamatan dan keamanan konsumen sebagai pengguna gedung, khususnya gedung publik," kata Tulus dalam pernyataan tertulisnya, Senin (15/1).
Atas kejadian itu YLKI mendesak pihak kepolisian untuk memeriksa pihak managemen gedung BEI karena patut diduga melanggar UU tentang Bangunan Gedung.
Hal ini juga bisa merupakan keteledoran pihak managemen building yang tidak melakukan perawatan terhadap bangunan gedung dimaksud, sehingga mengakibatkan runtuhnya selasar tersebut.
"Dan dimungkinkan memeriksa pihak kontraktor saat membangun selasar dimaksud," tegasnya.
YLKI juga mendesak managemen gedung BEI untuk bertanggung jawab secara perdata kepada konsumen yang menjadi korban. Bukan hanya memberikan pengobatan saja, tetapi juga memberikan kompensasi dan ganti rugi secara perdata.
"Kementerian PUPR harus mengaudit kelayakan selasar di semua gedung publik di Jakarta, seperti mal, hotel dan perkantoran-perkantoran. Sebab kecelakaan tersebut bisa menimbulkan rasa takut bagi pengunjung gedung-gedung publik," pungkasnya. (esy/jpnn)
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia ikut bereaksi atas kejadian ambruknya selasar gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) tadi siang, dengan korban 77 orang.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- YLKI Minta Konsumen Gunakan Medsos Sebagai Cara Terakhir
- YLKI Minta Konsumen Jangan Buru-Buru Viralkan Keluhan di Medsos, Ini Cara yang Tepat
- Pakar Sebut Ancaman Bromat dalam AMDK Nyata
- YLKI & BPKN Desak BPOM Teliti Kandungan Bromat di AMDK
- Aktivis Lingkungan Sebut Kemasan Plastik Sekali Pakai Timbulkan Masalah Baru