Yogyakarta juga Berencana Menggunakan Alat Deteksi Covid-19 GeNose

Yogyakarta juga Berencana Menggunakan Alat Deteksi Covid-19 GeNose
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mencoba alat pendeteksi COVID-19 GeNose buatan tim riset UGM Kepatihan, Yogyakarta, Senin (12/10/2020). ANTARA/HO-Humas UGM/aa.

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta juga berencana menggunakan alat pendeteksi COVID-19 berbasis embusan napas atau GeNose C19.

Diketahui, GeNose buatan tim riset Universitas Gadjah Mada (UGM) berfungsi sebagai alat untuk skrining secara cepat yang baru diproduksi dalam jumlah terbatas.

"Gugus Tugas sedang merancang untuk bisa memiliki GeNose itu," kata Sekretaris Daerah DI Yogyakarta Kadarmanta Baskara Aji di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, Senin (28/12).

Menurut Aji, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 DIY akan berkomunikasi dengan gugus tugas di lima kabupaten/kota di provinsi itu mengenai rencana penggunaan alat tersebut.

"Supaya tidak ada dobel-dobel (pemesanannya). Jadi saya kira itu alat yang cukup bagus," jelas Aji.

Sesuai rencana, Pemprov DI Yogyakarta akan menggunakan alat itu sebagaimana fungsinya yakni untuk melakukan tracing dan testing lebih cepat pada kasus baru.

"Alat itu penggunaannya kan lebih pada skrining, tetapi kalau sudah masuk rumah sakit tentu penggunaannya tetap swab PCR," jelas Aji.

Dengan keberadaan alat yang dikembangkan UGM tersebut, DIY akan memiliki alat diagnostik COVID-19 lebih lengkap.

Setelah Jateng, Pemprov DI Yogyakarta juga ingin membeli GeNose C19 buatan UGM untuk melengkapi alat pendeteksi Covid-19 yang sudah ada.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News