Yorrys: Kami yang Berhak Ikut Pilkada

jpnn.com - JAKARTA – Lagi, DPP Partai Golkar hasil munas Ancol menyatakan sebagai pihak yang sah untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada).
Hal itu seiring ditetapkannya Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) pada Kamis malam (30/4) PKPU itu mengatur tentang partai politik yang berhak mengajukan pasangan calon kepala daerah dalam pilkada serentak Desember 2015.
Wakil Ketua Umum Golkar hasil munas Ancol Yorrys Raweyai mengatakan, kepengurusan Golkar Agung Laksono berhak ikut Pilkada karena terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM.
"Merujuk pada SK Menkum HAM, DPP Golkar yang berhak ikut pilkada adalah kami," ujarnya di DPP Golkar, Slipi, Jakarta, Minggu (3/5).
Mengenai KPU yang menunggu keputusan inkracht, menurut Yorrys, perselisihan internal partai berlambang beringin itu sejatinya telah diselesaikan Mahkamah Partai Golkar (MPG). "Mahkamah partai tegas memenangkan gugatan kami," imbuhnya.
Meskipun begitu, pihaknya tetap menghormati proses hukum yang sedang berjalan saat ini. Yakni, gugatan SK Kemenkum HAM di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). "Namun, proses itu hanya menunda pelaksanaan SK Menkum HAM, tidak membatalkan keabsahan surat," tutur Yorrys.
Oleh karena itu, Yorrys mengingatkan pihak-pihak yang mengatasnamakan Partai Golkar karena tidak berhak mengikuti tahapan pilkada. "Itu tindakan ilegal dan melanggar hukum," tegasnya.
Sekretaris Jenderal Golkar Zainuddin Amali menambahkan, PKPU pasti berdasarkan UU No 2 Tahun 2011 tentang Parpol. Dalam UU tersebut, lanjut dia, perselisihan parpol diselesaikan di MP. "Kami setuju (PKPU)," ucapnya.
JAKARTA – Lagi, DPP Partai Golkar hasil munas Ancol menyatakan sebagai pihak yang sah untuk mengikuti pemilihan kepala daerah (pilkada). Hal
- Penyidik KPK Menggeledah 2 Kantor di Lingkungan Pemkab Musi Banyuasin, Ini Hasilnya
- Gubernur Pramono Instruksikan Buka Pintu Air Manggarai
- Langkah Mendes Yandri Berhentikan TPP Dinilai Bukan karena Like and Dislike
- Perumahan Bersubsidi Khusus Polri Dibangun di Banten, Kapolda: Anggota Kami Membutuhkan
- Kejagung Bantah Ada Dokumen Bocor yang Menyebut Keterlibatan Erick Thohir
- Bagaimana Kepastian THR untuk ASN? Sri Mulyani Sebut Nama Prabowo