Yuddy, Lembong, Sofyan Djalil, Sudirman, Prasetyo
jpnn.com - JAKARTA – Pertemuan mendadak antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) petang kemarin (26/7) di Istana Merdeka menjadi finalisasi reshuffle alias kocok ulang kabinet.
Apalagi setelah itu Jokowi memanggil beberapa menteri yang diperkirakan menjadi target reshuffle atau setidaknya bakal dirotasi.
Misalnya, Menteri PAN-RB Yuddy Chrisnandi, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, Menteri Perencanaan Pembangunan Sofyan Djalil, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, serta Menteri Perindustrian Saleh Husin.
Sumber Jawa Pos dari kalangan pemerintahan dan partai politik menyebutkan, reshuffle mungkin dilakukan sore hari ini setelah sidang kabinet paripurna yang diagendakan pukul 15.00. Namun, hingga tadi malam, rumor posisi menteri yang ikut bergulir terus berubah.
Kabar pergantian juga menguat di Gedung Bundar. Sumber Jawa Pos di internal istana menyebutkan, Jaksa Agung M. Prasetyo –yang awalnya tidak masuk gerbong– tadi malam dikabarkan masuk daftar yang di-reshuffle.
Dia disebut bakal digantikan Kajati Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ) yang juga mantan Kapuspenkum Kejagung Tony T. Spontana.
Dari pantauan Jawa Pos, Tony memang sudah sepekan ini berada di Jakarta dan beberapa kali bertemu dengan Presiden Jokowi secara khusus. Kansnya menggantikan Prasetyo sangat besar.
Hanya, pengambilan keputusan soal jaksa agung memang alot. Karena itu, penentuannya masih mungkin harus menunggu hingga menit-menit akhir. ”Coba kita tunggu besok (hari ini, Red),” ucap sumber di internal istana. (owi/c6/byu/jun/pri/idr/c5/c9/kim)
JAKARTA – Pertemuan mendadak antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK) petang kemarin (26/7) di Istana Merdeka menjadi
- Ariawan: KWP Siap Berkolaborasi dengan DPD RI Demi Bangsa dan Negara
- Judi Online Rusak Generasi Muda, Menpora Dito Nyatakan Perang
- 44 Pemimpin Muda Asia Tenggara Berkumpul Dalam AYF 2024
- Konon, Motif Polisi Tembak Rekannya di Sumbar Menyangkut Tambang Ilegal
- Choirul Anam: Polda Sumbar Harus Belajar dari Kasus Bharada E, Transparan ke Publik
- DPR Minta Kejaksaan Profesional di Sidang Praperadilan Tom Lembong