Yuddy: Pemeriksaan Calon Penumpang di Bandara Jangan Ganggu Kenyamanan

jpnn.com - JAKARTA--Langkah pengelola Bandara Soekarno Hatta (Soetta) yang memperketat pemeriksaan calon penumpang yang antara lain harus membuka ikat pinggang, termasuk jam tangan, sudah sering dikeluhkan masyarakat.
Deputi Layanan Publik Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) Mirawati Soedjono pun langsung menyikapi hal tersebut.
Mira melakukan sidak dadakan di bandara yang layanan publiknya kalah dibanding Bandara Ngurah Rai, Bali.
"Ini keluhan masyarakat banyak sekali. Mestinya pemeriksaan tidak menggangu layanan publik di bandara," kata Mira ke pengelola Bandara Soetta, Minggu (8/11).
Saat Mira melakukan sidak, MenPAN-RB Yuddy Chrisnandi tiba di Bandara Soetta. Yuddy pun langsung melakukan sidak dan menyoroti pemeriksaan yang mengakibatkan antrian panjang.
"Pemeriksaan boleh-boleh saja, tapi jangan sampai terjadi antrean panjang di setiap pintu pemeriksaan, dan cukup mengganggu kenyamanan calon penumpang," ujarnya.
Yuddy minta agar pihak manajemen bandara mencari cara yang lebih baik dalam pemeriksaan di bandara. "Di satu sisi tetap menjamin keamanan, tetapi pelayanan prima tidak terganggu," ujarnya, seraya menambahkan agar tidak berlebihan.
Pertemuan Menteri Yuddy Minggu siang itu tidak direncanakan sebelumnya. Yuddy tiba di Cengkareng usai melakukan kunjungan kerja di Universitas Diponegoro Semarang. Menteri menumpang pesawat Garuda di kelas ekonomi no. 21, seat yang berada di belakang kelas bisnis. (esy/jpnn)
JAKARTA--Langkah pengelola Bandara Soekarno Hatta (Soetta) yang memperketat pemeriksaan calon penumpang yang antara lain harus membuka ikat pinggang,
- 21 Proyek Strategis Hilirisasi Nasional Segera Dieksekusi, Abdul Rahman Puji Bahlil
- KPK Periksa Roby Tan dalam Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan IT
- DPR Dukung Pemerintah Gencar Mencegah Penyebaran Konten Judi Online
- Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Anggarannya dari Sini
- 2 Kapal Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa, Kerugian Tembus Rp 500 Juta
- Pakar Ungkap Pemicu Badai PHK di PT Sritex