Yudi: Gedung Baru DPR Tak Mendesak
Selasa, 04 Mei 2010 – 09:50 WIB
DPR harus berkaca kepada Mahkamah Konstutusi (MK). Menurut Yudi, awal bedirinya MK tak memiliki gedung. Namun seiring dengan munculnya gagasan bernas dari MK menjadikan lembaga itu menjadi kredibel. “Tapi sekarang dari gedung tidak ada dan dari gagasan yang bernas muncul sebagai institusi negara yang kredibel,” ucapnya.
Baca Juga:
Kalau namanya miring lanjut Yudi, hampir semua gedung di Jakarta itu miring karena memang struktur tanahnya mulai amblas sehingga menjadi alasan untuk pembangunan kantor baru. “Dengan kemiringan itu bukan berarti kiamat akan terjadi esok hari. Itu masih bisa ditunda 10 tahun ke depan. Bukan sesuatu yang urgen untuk segera dilakukan,” ujarnya.
DPR sebagai lembaga yang memiliki mandat reformasi kata Yudi seharusnya memikirkan pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) ketimbang pembangunan gedung baru. Salah satunya adalah merespon kinerja KPK yang seperti mengalami jalan buntu sehingga pemberantasan korupsi tidak berjalan dengan baik.
”Dewan harus memiliki sensitifitas merespon secara institusional perundang-undangan untuk lebih komitmen memperkuat institusi penegakan hukum seperti KPK,” katanya.
JAKARTA – Direktur Reform Institute Yudi Latief menilai rencana pembangunan gedung DPR baru akan menelan dana senilai Rp 1,8 triliun itu bukan
BERITA TERKAIT
- Harati Klaim Ingin Meningkatkan Program yang Menyentuh Rakyat Kotawaringin Timur
- Jokowi Akan Mendampingi Luthfi-Yasin Berkampanye di Banyumas & Pantura
- Komunitas Kesenian Karawitan Bojonegoro Dukung Pasangan Wahono-Nurul
- Hendak Kampanye di Banyumas, Jokowi & Ahmad Luthfi Salat Jumat di Tegal
- Komisi III Bakal Mulai Fit And Proper Test ke Capim dan Cadewas KPK, Kapan?
- Sahroni Setuju KPK-Kemendagri Setop Sementara Bansos Sampai Pilkada Selesai