Yudo Margono dan Doni Monardo Ketemu, Banyak Kisah Seru, Sebaiknya Anda Tahu
Sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa, mereka melakukan unjuk rasa, dengan melakukan aksi corat-coret di dinding dan jendela kaca bangunan karantina.
Mendengar itu, Yudo hanya bisa mengelus dada. Tapi, toh dia harus turun tangan menenangkan dan memberi pengertian.
Jika hari-hari sebelumnya Yudo mengunjungi Pulau Sebaru menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) secara lengkap, hari itu ia datang tanpa APD, dan mengenakan pakaian loreng, pakaian dinas lapangan tentara. Lengkap (ketika itu) dengan pangkat tiga bintang di pundak kiri-kanan.
Dengan nada berat dan tatap mata tajam, kepada para ABK yang melakukan demo, Yudo meminta untuk menerima keadaan. Setidaknya selama 14 hari sebelum mereka dinyatakan benar-benar sehat dan diperbolehkan pulang berkumpul bersama keluarga.
Berkat ketegasan dan pendekatan persuasif, sejak itu, tidak ada lagi masalah. Mereka semua mau menerima keadaan, dan menyadari posisi dan kondisinya.
Persinggungan Laksamana Yudo dan Letjen Doni berlanjut ke kerja bersama mewujudkan Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. Tidak sedikit prajuritnya yang ditempatkan di Wisma Atlet sejak dioperasikan 23 Maret 2020.
Bahkan, secara khusus KSAL Yudo Margono memuji para sukarelawan yang telah bekerja di RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran.
Mereka sangat berani dan berdedikasi tinggi untuk penanganan pasien Covid-19. Mereka dinilai memiliki semangat dan jiwa patriot yang sangat tinggi.
Letjen Doni Monardo menerima kunjungan KSAL Laksamana Yudo Margono. Ditemani kopi Puntang, banyak cerita menegangkan.
- Usut Kasus Pengadaan APD Covid-19, KPK Periksa Song Sung Wook dan Agus Subarkah
- Saksi Ungkit Jasa Harvey Moeis dalam Penanganan Covid, Lalu Ungkap Pesan Jokowi & BG
- Usut Kasus Korupsi di Kemenkes, KPK Periksa Dirut PT Bumi Asia Raya
- Kasus Korupsi Proyek APD Covid-19, KPK Jebloskan Pengusaha Ini ke Sel Tahanan
- Korupsi Insentif Nakes RSUD Palabuhanratu, Polda Jabar Tangkap 3 Tersangka Baru
- Korupsi Pengadaan Masker Covid-19 di NTB, Kerugian Negaranya