Yuk, Berwisata dan Belajar Bertani di Kampung Flory

Zona 2 atau "Dewi Flory" seluas 1 hektare sebagai kawasan desa wisata yang menyajikan jasa penginapan (homestay), outbond dan pelatihan kewirausahaan agrobisnis. "Zona tiga Agro Bush seluas dua hektare menyajikan wisata petik bush langsung, wisata edukasi dan pelestarian lingkungan," tambah Atun.
Menurut Bendahara Wisata Kampung Flory Sutrisno Widiyanto, wisata pertanian itu bertujuan memikat kembali generasi muda untuk tertarik ke dunia pertanian yang mampu memberikan kesejahteraan.
Menurut dia, Wisata Kampung Flory dirintis sebagai pusat pembibitan dan budi daya tanaman buah unggul dan tanaman hias untuk memasok kebutuhan tanaman di DIY. "Kampung Flory ini dirintis sejak dua tahun lalu. Karena kami ingin bisa menjadi sentra bibit tanaman hias dan buah-buahan di DIY," katanya.
Selain itu, Kampung Flory diharapkan menjadi maskot wisata unggulan baru di wilayah DIY. Upaya ini sudah mulai nampak hasilnya.
Jadwal kunjungan di bulan April ini sudah lumayan padat. Sejumlah sekolah menjadwalkan untuk outbond di Kampung Flory. Ada yang hanya 30 siswa hingga yang 200 anak.
Di Kampung Flory yang memanfaatkan tanah kas desa, pengunjung bisa belajar mengenai dunia pertanian, mengenal jenis tanaman, bagaimana perawatannya, hingga cara menata tanaman hias di pekarangan rumah. Juga ada taman edukatif, tanaman buah/bunga dalam pot (tabulampot), sayur mayur, dan tanaman obat keluarga.
"Pohon-pohon besar yang ada di sini, pun kita beri pelang jenis namanya. Kalau untuk memedi sawah itu jumlahnya 31. Untuk menonjolkan bahwa ini merupakan dunia pertanian," katanya.
- Libur Lebaran, Pantai Selatan Bantul Dipadati Ribuan Wisatawan dari Berbagai Daerah
- Penjelasan RSUP Dr Sardjito soal THR Insentif yang Diprotes Pegawai
- Anggota Dewan DIY Dorong Terwujudnya Regulasi Smart Province
- PKB Bakal Usulkan DIY Jadi Daerah Laboratorium Bencana
- Menpar Widiyanti Sebut Peringatan Nuzulul Qur'an Momen Memperkuat Nilai-nilai Kebajikan
- Telkom Kembangkan Kramat di Purbalingga jadi Desa Wisata Berbasis Konservasi