Yuk, Deteksi Penyakit Alzheimer dengan Selai Kacang
Kondisi ini menunjukkan seberapa besar degenerasi (penurunan) yang terjadi di otak kirinya, karena semakin dekat jarak selai kacang dengan lubang hidung maka degenerasi otaknya semakin parah.
"Dengan begitu kami dapat menggunakannya untuk memastikan diagnosis. Namun kami masih berencana untuk mengujicobakan cara ini pada pasien gangguan kognitif ringan dalam rangka melihat apakah tes ini dapat digunakan untuk memprediksi pasien mana yang terkena Alzheimer," kata Stamps, seperti dilansir laman Livescience, Rabu (23/10).
Menurut profesor neurologi dari University of Florida yang juga membantu Stamps menemukan metode sederhana ini, Dr. Kenneth M. Heilman, tes menggunakan selai kacang ini bisa dimanfaatkan oleh klinik-klinik yang tidak dilengkapi dengan peralatan medis canggih seperti scan MRI atau CT scan yang kerap dipakai untuk mengetahui ada tidaknya gejala Alzheimer pada seseorang.
"Ini bisa jadi bagian penting dalam proses evaluasi pasien," pungkasnya.(fny/jpnn)
MENDIAGNOSIS Alzheimer ketika masih di stadium awal bukanlah perkara yang mudah dilakukan. Pasalnya tidak ada tes khusus untuk menentukan secara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- 2 Koleksi Panel Dinding Rumah Bergaya Alami Diluncurkan
- Jutaan Ton Sampah Plastik Cemari Lingkungan, Kondisi TPA Mengkhawatirkan
- Hadirkan Kesegaran Sehat, Healthy Drink Pikat Pengunjung BFA Surabaya
- Kata Pakar soal BPA pada Galon Polikarbonat, Mitos atau Fakta?
- Majukan Brand Lokal Indonesia Melalui Panggung Hybrid Fashion Show
- Herbalife Kampanyekan Pentingnya Asupan Protein, Dorong Hidup Sehat