Yuk ke Banten, Sambangi Debut Festival Baduy 2016
Masyarakat kanekes dalam memegang adat tradisional yang kuat seperti tidak memakai alat elektronik, tidak menggunakan alas kaki, tidak menggunakan kendaraan untuk transportasi, dan menggunakan pakaian adat yang ditenun dan dijahit sendiri.
Masyarakat Kanekes dalam masih menganut kepercayaan tradisional yaitu sunda wiwitan yang dipimpin seorang Pu’un yang juga berkedudukan sebagai pemimpin.
”Sangat indah menikmati Kanekes, sampai ke dalam desa Cibeo sudah langsung terasa kenyamanan sebuah permukiman adat. Sinar matahari masuk menyelinap diantara dedaunan, suara burung-burung merdu bernyanyi bersahutan. Suasananya sangat tenang,” kata Arman.
Menurut Arman, perpaduan antara masyarakat adat yang hangat dan alam yang masih terjaga dengan baik merupakan keharmonisan yang jarang sekali dijumpai di kota besar termasuk Jakarta.
Udara terasa sangat segar tanpa polusi area disekitar permukiman pun tampak bersih tanpa sampah berserakan.
Untuk sampai di desa Cibeo kita akan melalui kelompok masyarakat panamping, yang dikenal sebagai Kanekes Luar atau Baduy Luar.
Kelompok masyarakat panamping ini telah mengenal teknologi dan alat elektronik juga memakai pakaian yang modern.
”Namun, masih bisa mengenali masyarakat ini dengan ciri mereka biasanya menggunakan ikat kepala berwarna hitam,” kata Arman.
BANTEN - Dorongan menuju destinasi kelas dunia, membuat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus meminta semua pihak berinovasi. Terutama daerah yang
- Kediaman Hasto Digeledah KPK, Said PDIP Singgung Asas Praduga Tak Bersalah
- Biaya Ibadah Haji Turun, Sekjen PKB: Kualitas Pelayanan Jangan Menurun
- PB Perkumpulan Gastroenterologi Indonesia Berpartisipasi Dalam Pembangunan Kesehatan
- Agung Laksono Kritik Proses Pemilihan Ketum PMI
- Puluhan Ribu Konten Promosi Produk Kecantikan dan Makanan Ilegal Dihapus
- Kementerian Bertambah, ASN Belum Dipindahkan ke IKN dalam Waktu Dekat