Yuk, Kenali Sandi Para Pelaku Korupsi
jpnn.com, JAKARTA - Para koruptor yang dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering kali menggunakan konde atau sandi demi memuluskan tindakan rasuah mereka. Sandi-sandi itu terungkap dalam proses penyidikan yang berlanjut hingga persidangan di pengadilan tindak pidana korupsi.
Kini, sandi-sandi itu telah menjadi sebuah buku berjudul Metamorfosis Sandi Komunikasi Korupsi yang diluncurkan di KPK, Rabu (17/5). Penulisnya adalah Sabir Laluhu.
Sabir mengatakan, gagasan awal peembuatan buku ini berawal saat dia mendalami kasus suap pengurusan anggaran pemulusan pekerjaan proyek pengadaan laboratorium dan Alquran pada Kementerian Agama 2011-2012. Kala itu, kasus tersebut baru menjerat anggota DPR Zulkarnaen Djabar dan putranya, Dendy Prasetia.
Selain itu, Sabir juga mendalami pemberitaan tentang bagian akhir hingga putusan kasus suap pengurusan anggaran proyek pengadaan Wisma Atlet Sea Games XXVI, Palembang, Sumatera Selatan pada tahun 2011 dengan terdakwa mantan anggota DPR Muhammad Nazaruddin. "Dalam dua kasus tersebut, terdapat berbagai sandi yang dipergunakan para pelakunya," kata Sabir.
Menurutnya, sandi-sandi itu sebenarnya bukan hal baru lagi. “Sudah akrab di telinga masyarakat Indonesia," tambah pria kelahiran Buton, Sulawesi Tenggara itu.
Sabir berharap kehadiran bukunya yang disusun selama kurang lebih dua tahun itu bisa bermanfaat bagi semua pihak yang mendukung pemberantasan korupsi di Indonesia. Namun, dia juga mengakui bahwa tak semua sandi-sandi para koruptor dituangkan ke dalam bukunya.
"Dalam buku ini, memang tidak semua kasus yang bersandi ditulis. Karena ada beberapa kasus lama atau terbaru di tahun 2016 yang berhasil diungkap KPK, tetapi belum sempat penulis cantumkan," katanya dalam peluncuran buku yang dihadiri Wakil Ketua KPK Alexander Marwata dan pakar komunikasi Effendi Gazali itu.(boy/jpnn)
Para koruptor yang dijerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sering kali menggunakan konde atau sandi demi memuluskan tindakan rasuah mereka. Sandi-sandi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal KPK Berpeluang Panggil Megawati, Ronny PDIP: Kejauhan dan Terlalu Dipaksakan
- KPK Buka Peluang Memanggil Megawati, Said PDIP: Jangan Menggiring Opini Lebih Maju
- Menyikapi Status Tersangka Hasto, Said PDIP Harap KPK Lepas dari Intervensi
- Polemik Hasto Tersangka, Habiburokhman Gerindra: Sampai Kiamat Enggak Selesai
- 5 Berita Terpopuler: BKN Bereaksi soal Paruh Waktu di Seleksi PPPK 2024, Ada Kasus yang Terungkap, Kacau
- Tenaga Honorer Korupsi Dana Desa, Kerugian Negara Mencapai Rp 433 Juta