Yuk.. Mari Ramaikan Gelaran Wayang Unik Berkonsep Modern Ini

jpnn.com - JAKARTA - Ki Dalang Sujiwo Tejo boleh punya kreasi Wayang Jazz, Nanang Hape juga boleh mengenalkan Wayang Urban. Eko Nugroho tidak salah mengenalkan Wayang Bocor. Semua punya karakter, punya keunikan dan berbasis budaya lokal. Semua dibungkus dengan kreativitas.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun punya pendekatan baru yang menghebohkan wayang. Yakni sebuah pertunjukan wayang yang akan dikemas dengan konsep modern. Bahasanya gampang dicerna dengan level intelektual terendah sekalipun.
Lakonnya pun lebih aktual dan kontekstual dengan peristiwa terkini. Semua itu, bisa dinikmati di Semarak Wayang Pesona Indonesia yang akan digelar di Parkir Timur Senayan Jakarta, 26 Maret mendatang.
Kementerian Pariwisata memang ingin membuktikan bahwa wayang pun tak lekang ditelan zaman. Seni tradisional ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan. Bisa menghibur. Bisa mendidik. Bahkan tema yang diangkat pun bisa diambil dari isu yang tengah hangat masyarakat.
“Pertunjukan ini dimaksudkan untuk mendorong kreativitas para seniman dan pelaku seni di bidang seni pedalangan dan pewayangan.
“Juga mendorong minat masyarakat untuk berwisata budaya dengan lebih mengenal, memahami, dan menghargai atraksi wisata budaya dalam kreasi seni pedalangan dan pewayangan,” papar Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, Jumat (18/3).
Pesan yang ingin disampaikan, inilah persembahan Indonesia kepada dunia. Hal yang rasa-rasanya pantas mengingat lembaga PBB, UNESCO, telah menetapkan wayang Indonesia sebagai warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur pada 7 November 2003 lalu.
“Yang lebih penting lagi, kami ingin meningkatkan citra wayang sebagai daya tarik bagi wisatawan," tambah Esthy.
- Prabowo Jadi Pemimpin Dunia dengan Kepuasan Publik Tertinggi di Negara G20
- PIK2 Mewujudkan Rumah Impian Warga Teluknaga, Tangis Bahagia Pecah
- Kunjungi Kraton Majapahit Jakarta, Dasco Disambut Hendropriyono
- Pemerintah Klaim Utamakan Kepentingan Nasional dalam Negosiasi Dagang dengan AS
- Dedi Mulyadi Pangkas Dana Hibah APBD 2025 untuk Pondok Pesantren
- Peneliti Harapkan Sosok Seperti Ini yang Akan Pimpin PT Telkom