Yuk, Ngopi Bareng di Malang Coffee Festival 2017
Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kemenpar, Esthy Reko Astuti menyatakan dukungan kembali digelarnya Malang Coffee Festival. Menurutnya kopi Indonesia sudah sangat dikenal dunia luas. Kopi Indonesia telah menjadi diplomasi budaya dan ekonomi.
"Kopi juga sudah menjadi bagian dari masyarakat. Bahkan di beberapa daerah, kopi tidak pernah lepas dari kehidupan sehari-hari dan menjadi daya tarik wisata," ujar Esthy Reko Astuti didampingi Kabid Wisata Budaya Wawan Gunawan.
Malang yang merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan, dengan kehadiran Coffee Malang Festival dikatakan Esthy tentunya bakal menarik lebih banyak minat wisatawan.
Berdasarkan data Disbudpar Kota Malang, selama dua tahun terakhir terdapat peningkatan jumlah wisatawan. Pada tahun 2015 tercatat jumlah wisatawan nusantara berjumlah 3.290.067 dan wisatawan mancanegara 8.265. Di tahun 2016 mengalami peningkatan dengan wisnus menjadi 3.987.074 dan wisman 9.535 orang.
"Hal ini sejalan dengan target Menteri Pariwisata dalam meningkatkan sebanyak mungkin wisman dan mendorong peningkatan wisnus, meningkatkan daya tarik daerah tujuan wisata serta meningkatkan partisipasi usaha lokal dalam industri pariwisata nasional dan meningkatkan keberagaman dan daya saing produk/jasa pariwisata nasional di setiap destinasi pariwisata yang menjadi fokus pemasaran,” ujar Esthy.
Sementara Wawan Gunawan mengatakan, dengan daya tarik pariwisata tentunya dapat turut menaikkan sektor perdagangan.
Hadirnya kopi terbaik dari seluruh Indonesia, baik dalam bentuk green bean maupun olahan, serta semua industri pendukungnya, tentu akan memberikan kontribusi aktif dalam meningkatkan konsumsi kopi domestik.
"Malang Coffee Festival #2 memberikan kesempatan kepada seluruh industri terkait untuk bersama-sama mewujudkan Indonesia sebagai negara penghasil kopi terbaik terbesar di dunia," ujar Wawan Gunawan.
Malang Coffee Festival #2 yang akan berlangsung di Taman Krida Budaya Jawa Timur, Malang, pada 22 hingga 24 September mendatang dengan tema
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Indef Tanggapi Wacana Pemisahan Ekonomi Kreatif dari Kemenpar
- Fadli Zon Sering Viral di Dunia Maya, Sandiaga pun Tertawa
- Malam Hari ke Cimanggis, Sandiaga Berbicara soal Keris
- Beber Bukti Brand Lokal Bayar Rp 500 Juta Untuk Ikut Event di Paris, Wanda Hamidah: Pembohongan Publik!
- Gegara Konsep Languagepreneur, STBA LIA Dipuji Menteri Sandiaga