Yuk Nikmati GMT dengan Film yang Terbakar, Begini Caranya...
jpnn.com - JAKARTA – Gerhana Matahari Total (GMT) memang bisa memicu kebutaan kalau dilihat secara langsung. Tapi, bukan berarti fenomena langka itu jadi dilewatkan begitu saja. Ada cara yang bisa digunakan untuk menjadi saksi kebesaran Tuhan yang akan terjadi besok.
Anggota komunitas Langit Selatan yang juga Dosen Program Studi Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ferry M. Simatupang menjelaskan, cara paling aman adalah menggunakan kacamata khusus matahari. Lensanya terbuat dari black polymer atau mylar ND5. Bahan itu memiliki rasio pengurangan intensitas ultra violet sampai1:100 ribu.
’’Kalau kesulitan mendapatkan bahannya, coba hubungin komunitas astronomi terdekat, pasti tahu,’’ katanya saat ditemui Jawa Pos di Ternate.
Cara lainnya yang mungkin lebih mudah, membeli film seluloid hitam putih. Ingat ya, bukan yang berwarna. Setelah membeli, tarik filmnya keluar dan biarkan terpapar. Cara itu akan membuat film tidak bisa dipakai lagi di kamera, atau yang sering dibilang orang-orang dengan istilah terbakar.
Setelah itu, film seluloid yang sudah ’’terbakar’’ tadi dibawa ke studio foto untuk mencuci film. Orang studio bisa jadi heran, tidak ada fotonya tapi dicuci. Cukup jelaskan kalau itu untuk kacamata matahari. ’’Lantas, film yang sudah tercuci ditumpuk jadi dua. Baru bisa digunakan melihat GMT,’’ katanya.
Cara lain, bisa mengamati GMT melalui kamera lubang jarum. Caranya mudah, tinggal bikin dari kardus bekas yang satu sisinya dilubangi kecil. Salah satu sisi yang menerima sinar bisa diberikan kertas putih. Proyeksi cahaya yang muncul bisa dilihat dari lubang pengamat yang dibuat di sisi lain kardus.
Untuk pengamatan tanpa modal, dan tetap ingin aman. Ferry mengatakan bisa dilakukan dengan berteduh di bawa pepohonan. Nanti, akan ada ada cahaya yang menembus sela dedaunan. Polanya unik sehingga menarik untuk didokumentasikan.
’’Tidak direkomendasikan pakai kaca mata las, kaca mata hitam, atau isi disket. Tidak bisa menyaring sinar ultra violet yang berbahaya,’’ terangnya.
JAKARTA – Gerhana Matahari Total (GMT) memang bisa memicu kebutaan kalau dilihat secara langsung. Tapi, bukan berarti fenomena langka itu jadi
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah