Yuk, Teladani 3 Hal ini dari Peringatan Maulid Nabi
jpnn.com, JAKARTA - Pada 12 Rabi'ul Awal1443 Hijriyah, bulan momen di mana Rasulullah SAW dilahirkan, yang biasa kita sebut dengan Maulid Nabi.
Pengertian Maulid Nabi, dalam bahasa Arab, kata maulid berasal dari akar kata wa-la-da, yang berarti lahir, yang melahirkan disebut walidah.
Sedangkan yang dilahirkan disebut maulud, sedangkan sang ayah dari bayi itu disebut walid. Pada kata maulid tercakup pengertian terjadinya waktu kelahiran.
Oleh sebab itulah, kata maulid dalam Bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai ‘hari kelahiran’.
Menjadikan Rasulullah teladan telah tertuang dalam Ayat Suci Al Quran Surat Al Ahzab Ayat 21, yang Artinya: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
Oleh karena itu, di momentum yang berharga ini, marilah bersalawat (Shalallahu'ala Muhammad) kepada Nabi dan juga meneladani keagungan akhlaknya.
Sehingga, jangan sampai setiap kali datangnya peringatan Maulid Nabi kita hanya ikut bersuka cita, tapi tidak mendapatkan makna apa pun.
Paling tidak, ada tiga hal yang bisa dijadikan sebagai pelajaran dalam memperingati Maulid Nabi ini.
Jangan sampai setiap kali datangnya peringatan Maulid Nabi kita hanya ikut bersuka cita, tapi tidak mendapatkan makna apa pun.
- Hadiri Maulid Nabi Muhammad di Madiun, Kaesang Bagikan Tiket Umrah
- Kornas Relawan Massa Prabowo Gelar Peringatan Maulid dan Santunan
- Polres Rohul Gelar Doa Bersama, Jalin Ukhuwah dan Jaga Kondusivitas Jelang Pilkada
- Hadiri Maulid Nabi di Banjarmasin, Kaesang Pangarep Disambut Antusias Warga
- Pegawai Pegadaian Peringati Maulid Nabi Bersama Ustaz Maulana & Sabyan Gambus
- Wamenag Ajak Pejabat Negara Teladani Akhlak Rasul