Yuk...Lihat Dua Buaya Monster yang Pernah Melahap Manusia
jpnn.com - DUA buaya monster pernah menggegerkan masyarakat Kaltim pada 1996, tepatnya di Sangatta. Pasalnya, hewa reptil itu telah memangsa dua manusia di dua tempat terpisah, yakni Sangatta (Kabupaten Kutai Timur) dan Muara Badak (Kukar) dalam selisih waktu hanya satu bulan.
Dua buaya itu kini diawetkan dan disimpan di sebuah etalase Museum Kayu “Tuah Himba” di kawasan Waduk Panji Sukarame itu.
Sejarah dua buaya tersebut dijelaskan di sebuah tulisan yang ditempel di dinding bangunan. Termasuk tulisan-tulisan dari sejumlah media cetak seperti Kaltim Post. Buaya pertama ditangkap pada 8 Maret 1996 di Sungai Kenyamukan, Kecamatan Sangatta (waktu itu masih masuk wilayah Kabupaten Kutai sebelum pemekaran) setelah memangsa seorang perempuan, Nyonya Hairani (35).
Buaya jantan berusia sekitar 70 tahun dengan jenis kelamin jantan ini memiliki panjang sekitar 6,6 meter, berat 350 kg dan lingkar perut 1,8 meter.
Sementara itu, buaya kedua dengan jenis kelamin betina yang memangsa pria bernama Baddu (40) di Desa Tanjung Limau, Kecamatan Muara Badak (Kabupaten Kukar), ditangkap pada 10 April 1996. Buaya memiliki panjang 5,5 meter, berat 200 kg dengan lingkar perut hingga 1 meter.
"Di sini memang tidak ada yang baru. Tapi banyak juga mahasiswa yang berkunjung melakukan penelitian. Karena juga terdapat banyak fosil kayu," ungkap salah satu penjaga museum.
Kawasan wisata alam Waduk Panji Sukarame yang terletak sekitar 3 km dari pusat kota Tenggarong Tak kalah ramai. Jika pada hari biasa hanya sekitar 10 orang pengunjung per hari, saat liburan, tiket masuk yang terjual sudah sekitar 300 lembar per hari.
Eman, koordinator penjualan tiket mengatakan, untuk memasuki Waduk Panji Sukarame dikenakan karcis masuk senilai Rp 15 ribu per orang bagi dewasa sedangkan anak-anak dikenakan biaya Rp 7.500. Selanjutnya, para pelancong dapat berjalan kaki mengitari kawasan ini, melihat-lihat pemandangan alam atau bersantai duduk-duduk di bawah pepohonan yang rindang.
DUA buaya monster pernah menggegerkan masyarakat Kaltim pada 1996, tepatnya di Sangatta. Pasalnya, hewa reptil itu telah memangsa dua manusia
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408