Yuli Sumpil: Keadilan Harus Benar-benar Adil
jpnn.com, MALANG - Yuli Sumpil, dirigen Aremania, terkena sanksi Komdis PSSI berupa larangan berada di tribun stadion seumur hidup. Sanksi tersebut merupakan imbas dari tindakan Yuli yang dinilai provokatif saat Arema FC melawan Persebaya Surabaya Sabtu pekan lalu (6/10).
Lantas, bagaimana Yuli menyikapi hukuman itu? Saat ditemui wartawan Jawa Pos Radar Malang Gigih Mazda di rumahnya, Gang Sumpil, Blimbing, Kota Malang, pria bernama asli Yuli Sugianto itu tak mempersoalkan hukuman tersebut.
’’Tak ada masalah. Saya terima ini (hukuman) dengan kesatria,’’ kata Yuli. ’’Tapi, yang tidak bisa saya terima adalah kenapa sanksi yang diterima klub begitu berat,’’ ujarnya.
Yuli menjelaskan, dirinya tak bermaksud membandingkan hukuman bagi Arema dengan klub yang lain. Namun, menurut dia, sanksi kepada Arema berupa denda Rp 100 juta dan hukuman tanpa penonton dalam lima laga kandang terasa berat.
’’Mungkin, kalau tanpa penonton hanya dua atau tiga pertandingan, itu tidak ada masalah. Tapi, ini sampai lima (5 laga kandang, Red). Itu yang tidak adil,’’ kecamnya.
Apakah Yuli punya rencana untuk mengajukan banding? Yuli kembali menegaskan, dirinya akan menjalani hukuman tersebut.
’’Saya tidak akan banding. Kalau mau banding, terserah yang lain saja. Saya tidak meminta (banding). Yang penting keadilan itu harus benar-benar adil,’’ pintanya.
Yuli juga tidak akan menunjuk suporter lain untuk meneruskan tugasnya sebagai dirigen. Sebab, menurut dia, itu bukan tipikal Aremania.
Yuli Sugianto alias Yuli Sumpil harus pensiun sebagai dirigen Aremania karena terkena sanksi dari Komdis PSSI.
- Manajemen Arema FC Merespons Soal Kerusuhan Suporter di Kediri, Simak di Sini
- Aremania Berterima Kasih kepada Erick Thohir
- Persib Bandung Kena Denda Rp 50 Juta, 11 Orang Ditangkap
- Peran Berbeda 7 Tersangka Aksi Demo Aremania, Ada yang Bawa Bom Asap
- Football Institute Minta Polisi Cari Dalang Perusakan Kantor Arema, Mampukah?
- Manajemen Pertimbangkan Bubarkan Arema FC, Menpora Langsung Merespons