Yuliardi Qamal: Selama Ini Harga Tes PCR Lebih Mahal daripada Tiket Pesawat
jpnn.com, PONTIANAK - Banyak kalangan menyambut gembira pernyataan Presiden Jokowi yang meminta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk menurunkan harga atau tarif tes Polymerase Chain Reaction (PCR) ke kisaran Rp450 ribu hingga Rp550 ribu.
Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kalbar mengatakan, harga tes PCR yang selama ini Rp900 ribu menjadi momok bagi pelaku usaha dan masyarakat saat hendak berpergian dengan menumpang pesawat.
"Biaya tes PCR selama ini memang menjadi momok dan penghalang bagi orang yang ingin melakukan perjalanan atau berpergian sebab kadang biayanya lebih mahal dari tiket tujuan penerbangan," ujar Ketua APINDO Kalbar Andrea Acui Simanjaya di Pontianak, Senin (16/8).
Belum lagi jika ada perubahan jadwal penerbangan yang menyebabkan hasil tes PCR dengan harga yang tinggi masa berlakunya jadi kadaluarsa.
"Dampak harga tinggi sangat besar termasuk sektor ekonomi di daerah atau negara ini. Dengan penurunan tentu menjadi jawaban terhadap persoalan berpergian masyarakat terutama ke luar provinsi dengan menggunakan pesawat," jelasnya.
Ketua PHRI Kalbar Yuliardi Qamal juga menyambut baik. Dengan harga PCR turun diharapkannya mobilitas pelaku usaha atau masyarakat ke Kalbar lebih ramai. Sehingga bisa berdampak kepada hunian di hotel - hotel di Kalbar.
"Selama ini harga tes PCR lebih mahal daripada tiket. Jadi orang kebanyakan berpikir ulang atau menunda dulu karena mahal PCR. Kalau PCR turun saya yakin akan lebih ramai orang ke Kalbar dan kami bisa lebih banyak melayani tamu. Dengan demikian usaha kami jalan dan daerah ekonominya bisa bergerak," kata dia.
Sambutan baik juga data dari masyarakat di Kota Pontianak, Ari. Menurut selama ini memang cukup berat untuk membayar PCR dengan harga mencapai Rp900 ribu.
Pernyataan Presiden Jokowi yang minta harga tes PCR diturunkan disambut gembira banyak kalangan.
- Deddy PDIP Yakin Pemberedelan Pemeran Lukisan Yos Suprapto Bukan Perintah Prabowo, Lalu Siapa?
- Pemberedelan Lukisan Yos Suprapto, Bonnie PDIP Singgung Prabowo, Tidak Mungkin
- Versi Legislator PDIP, PPN 12 Persen Masih Bisa Diubah Pemerintahan Prabowo
- Jawab Tudingan, Dolfie PDIP Bilang Aturan PPN 12% Diinisiasi Pemerintahan era Jokowi
- Perdana di Era Prabowo, Pameran Lukisan Tunggal Seniman Kawakan Ini Diberedel
- Deddy Tidak Membantah Upaya Jokowi Mau Mengobok-Obok PDIP Mengganti Hasto