Yus Datuak Parpatiah Masih Ada dan Masih Berkarya

Januari 1980 beredarlah kaset pertama Balerong Grup Jakarta pimpinan Yus Datuak Parpatiah dengan judul Di Simpang Duo. "Balerong itu artinya istana," Yus mengisahkan awal kiprahnya.
Drama yang mengangkat konflik mamak-kamanakan dalam adat Minangkabau itu meledak. Setelah itu kaset Balerong berikutnya pun dinanti-nanti orang.
Bagi Yus, dia memilih jalan baru terjun ke dunia industri rekaman karena tekanan ekonomi di rantau orang.
"Ibarat air, kalau ditekan terus, ada yang bocor akhirnya malasiknyo (melejit--red)," ungkap Yus, yang sangat menggemari saluang sejak kanak-kanak.
Saluang merupakan satu di antara sekian banyak sastra tradisi Minang yang lebih kurang senafas dengan musikalisasi puisi.
Memasuki abad 21, kebanyakan karyanya mengetengahkan petuah-petuah adat, sejarah dan falsafah hidup Minangkabau.
Hingga kini, Balerong setidaknya sudah menelurkan karya lebih dari seratus. Semua laku keras. Dan, di usia yang sudah 77 tahun, Yus Datuak Parpatiah masih berkarya.
"Saya sedang menulis buku. Tentang Minangkabau," katanya. Oh…Yus kan tidak dikenal sebagai penulis buku? Betul, yang sedang digarap ini adalah buku pertamanya.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono