Yusman Sudah Membayangkan Dieksekusi Mati

Yusman Sudah Membayangkan Dieksekusi Mati
Yusman Telembanua (tengah) saat di kantor KontraS, Jakarta, Selasa (10/10/2017). Foto: JUNEKA/JAWA POS

Yusman langsung tidak bisa tidur. Apalagi setelah beberapa waktu kemudian dia tahu ada rekan sekamarnya yang dibawa petugas untuk menjalani eksekusi mati.

’’Saya sampai minta obat tidur ke klinik. Makan tidak enak. Malam-malam terbangun begitu dengar suara pintu sel dibuka,’’ ujarnya.

Nasiblah yang kemudian mempertemukan Yusman dengan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkum HAM) Yasonna Laoly pada akhir 2014.

Yusman yang menggunakan bahasa lokal Nias pun berkomunikasi dengan Yasonna yang juga dari Nias. Yasonna berjanji membantu.

Kondisi Yusman itu pun akhirnya diketahui KontraS. Kepala Bidang Advokasi KontraS Putri Kanesia menuturkan, mereka langsung menemui Yusman membicarakan kasusnya.

Yusman diupayakan untuk pindah ke Lapas Tangerang agar pendampingan hukum jadi lebih mudah. Bukti-bukti baru dicari untuk memastikan usia Yusman.

’’Kami dapat data dari gereja soal usia Yuman. Tapi, yang tertulis di buku itu nama panggilan Yusman saat kecil, Ucok. Ada berapa banyak anak yang punya nama Ucok,’’ ungkap Putri.

Tidak ada akta kelahiran yang dimiliki keluarga Yusman. SD saja Yusman tidak tamat.

Yusman Talembanua belum genap dua bulan menghirup udara bebas. Napasnya hampir saja terhenti di depan regu tembak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News